SUKABUMIUPDATE.com - Para ilmuwan telah membahas asteroid Oumuamua, objek antariksa misterius yang terlihat di bawah matahari pada akhir 2017. Laman nbcnews.com, Selasa, 6 November 2018, melaporkan benda tersebut memiliki kecepatan tinggi dengan lintasan yang tidak biasa.
Dua orang peneliti Harvard, Avi Loeb dan Shmuel Bialy meningkatkan kemungkinan bahwa Oumuamua adalah pesawat luar angkasa milik alien. Menurut mereka, dalam junal The Astrophysical Journal Letters, objek tersebut sepertinya sedang melakukan penyelidikan operasional penuh yang dikirim dengan sengaja ke sekitar bumi oleh peradaban alien.
"Tidak mungkin untuk menebak tujuan di balik Oumuamua tanpa data lebih banyak," ujar Loeb, Ketua Departemen Astronomi Harvard dan penulis jurnal, kepada NBC News MACH. Jika Oumuamua adalah sebuah cahaya, dia menambahkan, satu kemungkinan adalah bahwa objek mengambang di ruang antar-bintang ketika tata surya berlari ke dalamnya, "seperti sebuah kapal yang menabrak pelampung di permukaan lautan," lanjut Loeb.
Selain kecepatannya yang tinggi, objek misterius yang berwarna merah itu memiliki ukuran sebesar stadion sepak bola dan berasal dari luar tata surya. Namun, bentuknya yang pipih, memanjang dan cara kecepatannya dalam perjalanan melalui tata surya membuatnya terpisah dari asteroid dan komet konvensional.
Loeb dan Bialy tidak mengklaim sepenuhnya bahwa alien mengirim Oumuamua. Namun, tertulis dalam jurnal, setelah analisis matematis yang cermat tentang cara objek antar-bintang itu melesat melewati matahari, Oumuamua bisa menjadi pesawat ruang angkasa yang didorong melalui ruang angkasa dengan cahaya yang jatuh ke permukaannya.
"Kami mengakui bahwa skenario pesawat luar angkasa alien adalah hal yang eksotis. Dan mungkin tidak mengherankan, jika para ilmuwan luar angkasa lainnya memiliki keraguan yang kuat tentang hal itu," kata Loeb.
Menurut ahli astronomi senior di SETI Institute di Mountain View, California, Amerika, Seth Shostak, apa yang dinyatakan oleh Loeb dan Bialy adalah hal yang cerdik. Karena, kata dia, mereka menunjukkan bahwa sebuah objek seukuran Oumuaua kemungkinan dikirim alien ke sistem bintang lain.
"Tapi orang tidak boleh secara membabi buta menerima hipotesis ini ketika ada juga penjelasan duniawi untuk Oumuamua, yaitu bahwa itu adalah komet atau asteroid dari jauh," tambah Shostak.
Namun, astronom di Institut Astronomi Max Planck di Heidelberg, Jerman, Coryn Bailer-Jones, menyatakan keberatan tentang apa yang disampaikan kedua peneliti Harvard itu. Dalam sains, kata Jones, kita harus bertanya pada diri sendiri. "Di mana buktinya? Bukan, di mana kurangnya bukti? Sehingga saya bisa masuk dalam hipotesis yang saya suka. Mengapa mengirim pesawat luar angkasa?," tambah Jones.
Jones, sejak awal tahun ini, memimpin sekelompok ilmuwan yang mengidentifikasi empat bintang kerdil sebagai titik asal Oumuamua dan mengangkat pertanyaan khususnya tentang gerakan jatuh objek.
Sumber: Tempo