Mengenal Morris Worm, Virus Pertama Serangan Siber

Senin 05 November 2018, 04:34 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Di era ketika beberapa orang khawatir tentang perangkat lunak berbahaya dan tidak memasang perangkat lunak pelindung, Morris worm atau cacing Morris menyebar dengan cepat sebagai sebuah serangan siber. Butuh 72 jam bagi para peneliti di Purdue University dan Berkeley University untuk menghentikan cacing Morris.

Berdasarkan laman livescience.com, Ahad, 4 November 2018, cacing Morris merupakan virus pertama yang menjadi serangan siber. Robert Tappan Morris seorang mahasiswa pascasarjana Cornell University, New York, Amerika, adalah otak di balik munculnya virus tersebut yang awalnya hanya ingin mengetahui lebih jauh tentang internet pada November 1988.

Pada saat itu, virus tersebut menginfeksi puluhan ribu sistem, sekitar 10 persen komputer yang tersambung ke internet. Untuk membersihkan infeksi tersebut, butuh ribuan dolar bagi setiap mesin yang terpengaruh.

"Virus membutuhkan perintah eksternal, dari pengguna atau peretas, untuk menjalankan programnya. Namun, seekor cacing sebaliknya, menyentuh tanah menjalankan semuanya dengan sendirinya. Misalnya, jika Anda tidak pernah membuka program surel, cacing yang masuk ke komputer Anda mungkin mengirimkan salinan email itu sendiri kepada semua orang di buku alamat Anda," begitu dilaporkan laman theconversation.com, 1 November 2018.

Morris tidak berusaha menghancurkan internet, tapi efek luas dari apa yang dia lakukan, membuatnya diadili di bawah Undang-Undang Penipuan dan Penyalahgunaan Komputer yang baru. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun masa percobaan dan denda sekitar US$ 10 ribu setara dengan Rp 151 juta dengan kurs sekarang.

Namun, pada akhir 1990-an, Morris menjadi miliarder dot-com dan sekarang menjadi profesor di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika. Pada Oktober 2016, serangan DDoS dengan ribuan webcam yang dibajak, sering digunakan untuk keamanan atau monitor bayi, sehingga mematikan akses ke sejumlah layanan internet penting di sepanjang pesisir timur Amerika.

Peristiwa itu adalah puncak dari serangkaian serangan yang semakin merusak menggunakan botnet, atau jaringan perangkat yang disusupi dan dikendalikan oleh perangkat lunak bernama Mirai. Internet saat ini jauh lebih besar, tapi tidak jauh lebih aman dari pada internet tahun 1988.

Beberapa hal sebenarnya menjadi lebih buruk. Untuk mencari tahu siapa di balik serangan tertentu tidak semudah menunggu orang itu meminta maaf, seperti yang dilakukan Morris pada 1988. Dalam beberapa kasus, untuk mendapat investigasi penuh, harus mengidentifikasi pelakunya.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 23:51 WIB

KPU Sukabumi Diduga Salah Tulis Sub Tema Debat: Pertahanan Atau Pertanahan?

Sebuah insiden menarik perhatian di Debat Publik Terakhir Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, yang diselenggarakan di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024).
KPU Sukabumi diduga salah tulis sub tema "Pertanahan" menjadi "Pertahanan" di Debat Publik Cabup-Cawabup | Foto : Capture Youtube
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)