SUKABUMIUPDATE.com - Program akselerator Digitaraya bekerja sama dengan Google Developers Launchpad telah memulai rangkaian pertama program akselerator Digitaraya Demo Day 2018 dengan memilih tujuh startup untuk mengikuti program selama tiga bulan.
"Kami ingin terus belajar dari berbagai ekosistem teknologi lainnya di dunia. Bersama dengan tim Google Developers Launchpad, bulan Desember ini kami akan membawa 2 startup terpilih dari batch pertama ini untuk bergabung dalam immersion program selama satu minggu di Bangalore dan Delhi," ujar Vice President Strategy Digitaraya Nicole Yap, dalam keterangan tertulis, Senin, 29 Oktober 2018.
Program akselerator Digitaraya merupakan program besutan Kibar sebagai perusahaan pembangun ekosistem startup digital Indonesia. Dari 113 pelamar pada 13 sektor dan 25 kota di seluruh Indonesia, Digitaraya memilih startup terbaik yang fokus pada product market-fit.
Startup tersebut juga akan mengikuti program yang terdiri atas Design Sprints, membangun business model, pengembangan go-to-market strategy, dan memperbaiki kemampuan pitch startup.
CEO Kibar Yansen Kamto mengatakan, dengan diadakannya program tersebut, startup Indonesia akan terus tumbuh dan menciptakan dampak berkelanjutan hingga tingkat dunia. Yansen mengatakan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk menjadi seorang wirausaha.
Developer Relations & Ecosystem, Southeast Asia Google Marcus Foon, mengatakan program ini adalah Google Developers Launchpad pertama pihaknya di Asia Tenggara. "Kami sangat gembira dengan kemajuan yang dibuat oleh para perusahaan rintisan, dan kami sudah menantikan untuk bekerja sama dengan Digitaraya pada batch kedua, terutama dengan mendatangkan lebih banyak pakar Google ke Indonesia," ujarnya.
Dalam program akselerator tersebut, Digitaraya menghubungkan startup ke pemain kunci dalam ekosistem untuk memperluas jaringan mereka. Dari pembuat kebijakan, unicorn, perusahaan dan media termasuk Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kepala Relasi Pengembang & Ekosistem Asia Afrika & Timur Tengah Google Sebastian Trzcinski-Clément, VP Emerging Markets Google Nelson Mattod, CEO dan Founder Bukalapak Achmad Zaky, Kepala Strategi & Petugas Investasi Traveloka Hendrik T. Susanto, CEO General Electric Indonesia Handry Satriago, CEO Grup untuk Digital CT Corp Leroy Pinto, dan Pemimpin Redaksi Harian Tempo Budi Setyarso
Dalam Demo Day yang digelar di kantor Google Indonesia, para startup melakukan pitch di hadapan panel juri yang sudah ahli di bidangnya. Berikut tujuh startup yang hadir dalam Demo Day:
1. Expedito (logistik)
Expedito merupakat platform online untuk pengiriman internasional yang menghubungkan UKM dengan lebih dari 15 kurir kargo udara internasional. Dan telah mengirimkan lebih dari 37 ton produk ke 77 negara sejak tahun 2017.
Startup tersebut bekerja sama dengan sejumlah brand besar di industri seperti TNT, FedEx Express, UPS, Pos Indonesia, dan DHL Express, Expedito berhasil mengirimkan lebih dari 7.600 pengiriman ke 77 negara.
2. Gelora (teknologi informasi)
Gelora adalah startup teknologi dengan platform yang mempermudah pencarian tempat dan teman untuk berolahraga bersama. Saat ini Gelora telah memiliki 2.500 pengguna, dengan lebih dari 7.000 bookings serta pendapatan sebesar US$ 17.600 atau setara dengan Rp 266 juta tanpa biaya pemasaran.
3. Arkademy (pendidikan)
Arkademy merupakan platform untuk meningkatkan kemampuan siswa sekolah kejuruan teknologi informasi dengan standar yang ditetapkan industri. Arkademy telah mendapatkan 2.815 pendaftar melalui kemitraan dengan 25 sekolah menengah kejuruan, dan telah menghasilkan pendapatan sebesar US$ 37 ribu atau setara dengan Rp 559 juta.
4. Riliv (perawatan kesehatan)
Riliv adalah aplikasi konseling online yang memungkinkan orang untuk berkonsultasi masalah melalui SMS ke psikolog profesional berlisensi. Tidak hanya aplikasi, di tahun yang akan datang, Riliv juga akan merilis guided meditation Indonesia pertama, bernama "Hening". Sebanyak 100 ribu orang telah mendapat manfaat dari menggunakan platform ini.
5. Kinibisa (pendidikan)
Kinibisa menjawab pertanyaan dengan membuat platform untuk membantu generasi muda membuat keputusan penting tentang masa depan mereka, dengan memberikan informasi seputar universitas, karir, dan beasiswa. Kinibisa juga memiliki lebih dari 90 ribu pengunjung unik.
6. Reblood (perawatan kesehatan)
Reblood merupakan platform gamifikasi untuk mengatasi kekurangan donor darah di Indonesia. Selama beberapa tahun terakhir, Reblood telah bekerja sama dengan berbagai institusi, merek, dan media/ komunitas seperti Palang Merah Indonesia, Disney, McDonald, dan Tokopedia. Mereka sekarang mengelola data lebih dari satu juta pendonor darah di Jakarta, memiliki 15 ribu pengguna aktif dan seribu blood drives yang terdaftar di platform mereka.
7. Modal Rakyat (fintech)
Modal Rakyat adalah platform peer-to-peer lending yang menyediakan pembiayaan untuk UMKM pedesaan (agen). Resmi terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK) dan telah melayani 500 agen, platform ini telah mendapatkan kemitraan dengan potensi jangkauan lebih dari 500 ribu agen dalam jaringannya.
Akselerator batch 2 Digitaraya akan dimulai pada Februari 2019. Pendaftaran dibuka mulai sekarang hingga 31 Desember 2018 melalui laman bit.ly/digitarayabatch2.
Sumber: Tempo