Penderita Insomnia Ternyata Punya Gen yang Bermutasi

Selasa 16 Oktober 2018, 01:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Insomnia kerap menjadi momok bagi banyak orang. Tak sedikit yang mendapat bonusnya berupa komplikasi psikologis, seperti depresi. Bahkan, menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Molecular Psychiatry, banyak yang berujung pada diabetes tipe 2. Studi berjudul "Genome-wide Analysis of Insomnia Disorder" itu menyatakan alasan utama insomnia adalah genetika.

Penelitian yang dipimpin Murray Stein, pakar psikiatri dari University of California di San Diego, Amerika Serikat, ini memperkuat studi sebelumnya yang terbit dalam jurnal Cell edisi 6 April 2017. Dalam riset itu, tim ilmuwan gabungan Amerika-Turki menyatakan bahwa gen CRY1--gen yang bertanggung jawab atas jam sirkadian--bermutasi. Jam sirkadian adalah proses biologis yang berpatokan pada siklus 24 jam atau siklus pagi-malam yang mempengaruhi sistem fungsional tubuh manusia.

Penyebabnya belum diketahui. Namun, imbasnya jelas, sekelompok orang tersebut mengalami gangguan fase tidur tertunda. Orang dengan gen CRY1 yang bermutasi akan memiliki jam sirkadian yang berjalan lebih lama. Jadi, tidur dan bangun kembali lebih telat ketimbang orang dengan gen yang tidak bermutasi.

Insomnia atau sulit tidur memang memiliki efek buruk pada tubuh seseorang. Dari menurunkan tekanan darah hingga berbagai masalah kesehatan jangka panjang, seperti serangan jantung dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

Dalam studi terbaru, Stein dan tim mulai melihat varian gen spesifik yang bertanggung jawab atas insomnia. "Kami menganalisis gen-gen yang berhubungan dengan insomnia," kata Stein, seperti dilansir dari laman Science Daily. Mereka melihat sampel DNA dari 33 ribu tentara angkatan darat Amerika yang masuk dalam program Army Study to Assess Risk and Resilience in Service members (STARSS).

Tim memisahkan data gen tentara keturunan Eropa, Afrika, dan Latin agar bisa mengidentifikasi garis keturunan leluhur yang lebih spesifik. Stein dan tim juga membandingkan hasil mereka dengan dua penelitian terbaru yang menggunakan data dari Biobank Inggris.

Hasilnya, studi ini kian menegaskan peran genetika dalam insomnia. Selain itu, terdapat hubungan genetik yang kuat antara insomnia dan diabetes tipe 2. Di antara peserta keturunan Eropa, bahkan, insomnia juga menyebabkan depresi berat.

"Korelasi ini menunjukkan bahwa insomnia, diabetes tipe 2, dan depresi berat memiliki hubungan genetika yang sama dalam fenotipe," kata Stein dan tim dalam jurnal. Fenotipe adalah suatu karakteristik (baik struktural, biokimiawi, fisiologis, maupun perilaku) yang dapat diamati dari suatu organisme. Pengertian fenotipe mencakup berbagai tingkat dalam ekspresi gen dari suatu organisme.

Kalau dalam studi 2017 terungkap ada gen CRY1 bermutasi, Stein dan tim melihat varian spesifik pada kromosom 7. Kromosom ini sangat erat hubungannya dengan gen AUTS2, yang bisa memberi informasi soal konsumsi alkohol, perkembangan otak, dan sinyal listrik yang berhubungan dengan tidur.

Stein menegaskan, penelitian tentang insomnia penting karena komplikasinya bisa menyebabkan risiko genetik yang terkait dengan gangguan kejiwaan dan penyakit metabolik. Dia dan tim menyarankan penderita insomnia untuk tidur tak terlalu larut dan bangun pada pagi hari; menghindari lampu terang, termasuk cahaya laptop dan ponsel, sebelum tidur; dan tak lupa berjemur pada pagi hari.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Food & Travel25 November 2024, 10:00 WIB

7 Tips Liburan di Sukabumi Saat Musim Hujan, Tetap Seru dan Menyenangkan

Dengan mengikuti tips ini dan memilih destinasi yang aman, liburan Anda di Sukabumi tetap akan menyenangkan meskipun hujan turun.
Ilustrasi - Jadikan cuaca sebagai bagian dari pengalaman untuk menikmati sisi lain keindahan alam dan budaya Sukabumi. (Sumber : Freepik.com/@jcomp).
Nasional25 November 2024, 09:30 WIB

Pidato Upacara Peringatan Hari Guru Nasional 2024, "Guru Hebat, Indonesia Kuat"

Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024 berlangsung dengan penuh khidmat di halaman Kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) Republik Indonesia, Jakarta.
Tema HGN 2024, "Guru Hebat, Indonesia Kuat," mengangkat peran penting guru dalam membentuk generasi penerus yang tangguh dan berkualitas. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi25 November 2024, 09:27 WIB

Cerita Pilu Keluarga Huni Rumah Reyot di Purabaya Sukabumi, Tak Kunjung Dapat Bantuan

Cerita Diwan Budiansyah (35 tahun), menempati rumah panggung ukuran 5 meter X 6 meter, dengan kondisi rusak parah, di Kampung Muara RT 006/08 Desa Purabaya, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi.
Kondisi rumah Diwan Budiansyah yang reyod dan miring di Purabaya Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sehat25 November 2024, 09:00 WIB

Cara Membuat Teh Kunyit untuk Asam Lambung, Yuk Simak Langkahnya!

Kunyit mengandung senyawa aktif bernama kurkumin yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Sifat inilah yang dipercaya dapat membantu meredakan peradangan pada lambung dan mengurangi gejala asam lambung.
Ilustrasi - Kombinasikan konsumsi teh kunyit dengan pola makan sehat untuk atasi asam lambung.  (Sumber : Freepik.com/@azerbaijan_stockers)
Sukabumi25 November 2024, 08:52 WIB

Gashuku dan Pelantikan Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Sukabumi

Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Kabupaten Sukabumi sukses menggelar kegiatan Gashuku, pelantikan pengurus, serta prosesi Penyetaraan DAN
Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Kabupaten Sukabumi menggelar kegiatan Gashuku, pelantikan pengurus, serta prosesi Penyetaraan DAN di Cikidang, Sabtu dan Minggu, 23-24 November 2024 | Foto : Istimewa
Keuangan25 November 2024, 08:40 WIB

Kenaikan PPN 12 Akan Berdampak Turunya Penjualan Tekstil, Ini Alasannya

Direktur Ekskutif YKTI, Ardiman Pribadi, menjelaskan bahwa jika PPN dinaikkan menjadi 12 persen, beban pajak yang diterima konsumen akhir akan mencapai 21,6 persen dari harga barang.
Kenaikan PPn 12 persen bisa berdampak turunnya penjualan tekstil | Foto : Kain / Tekstil by Pixabay
Inspirasi25 November 2024, 08:00 WIB

Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar!

Penempatan Wilayah Tangerang, Berikut Info Loker Lulusan SMK/D di Jabodetabek.
Ilustrasi. Penerimaan Karyawan. Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar! (Sumber : Freepik/@yanalya)
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)