Proyek Pendeteksi Tsunami Indonesia Disebut Mandek, Ini Faktanya

Sabtu 06 Oktober 2018, 06:16 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ilmuwan Institut Teknologi Bandung (ITB) Harkunti Pertiwi Rahayu yang terlibat dalam proyek pendeteksi tsunami memberikan klarifikasi terkait penjelasan pakar manajemen bencana dari University of Pittsburgh, Amerika Serikat, Louise Comfort. Louise Comfort mengatakan adanya perselisihan antar-lembaga di Indonesia atas tanggung jawab pemasangan pendeteksi tsunami.

"Saya coba meluruskan sedikit tentang apa yang disampaikan Comfort jadi berkepanjangan seperti ini, terus terang bikin bingung banyak pihak," ujar Harkunti kepada Tempo melalui pesan singkat, Jumat, 5 Oktober 2018.

"Penelitian ini melibatkan beberapa individu, ilmuwan dari berbagai perguruan tinggi dan institusi Amerika dan Indonesia. Saya garis bawahi, proyek ini dijalankan individu, pakar di mana masing-masing insitutisi memberikan surat dukungan (letter of support) yang lebih menekankan kontribusi kepakaran dan manfaat dari penelitian. Jadi, bukan antar-negara."

Hal tersebut berawal dari komentar Comfort yang menjadi pemberitaan media Asing, yang menjelaskan bahwa proyek senilai US$ 69 ribu (setara Rp 1 miliar), hanya sampai pada pembuatan prototipe yang dikembangkan Amerika Serikat dengan dana dari US. National Science Foundation. Comfort menyebut proyek pendeteksi tsunami di Indonesia ini gagal karena perselisihan antar-lembaga di Indonesia.

"Bagi saya ini bukan sekadar tragedi kemanusiaan, tapi tragedi ilmu pengetahuan," ujar Comfort, ketua proyek dari tim Amerika Serikat, seperti dilansir laman TIME, 1 Oktober 2018. Proyek ini juga melibatkan para ilmuwan dari Woods Hole Oceanographic Institute dan pakar bencana di Indonesia.

Harkunti, yang juga pakar planologi, menjelaskan, bahwa perannya dalam tim tersebut lebih banyak dalam pengembangan jaringan sosial dan jaringan komunikasi di darat untuk evakuasi tsunami. "Saya tidak involved secara langsung untuk jaringan sensor bawah laut tetapi sebagai team pakar tentunya saya tahu manfaat dan duduk permasalahannya," kata Harkunti.

Perempuan yang juga Ketua Umum Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia itu memberikan beberapa poin tentang apa yang disampaikan Comfort:

1. Proyek yang dikerjakan kami bersama Louise Comfort kalaupun lengkap dan dipasang (deploy) masih berupa prototipe dan masih jauh dari siap pakai karena masih skala uji coba.

2. Komponen yang disampaikan Comfort adalah manfaatnya untuk deteksi perubahan kolom air, yang hanya bagian kecil dari sistem peringatan dini tsunami Indonesia. Comfort kurang memahami sistem peringatan dini tsunami Indonesia. "Walau sudah berpuluh kali saya jelaskan," ujar Harkunti.

3. Sistem peringatan dini tsunami (PDT) di Indonesia ada empa tahapan yang sudah diakui oleh negara-negara yang berada di Samudera Hindia:
- Pertama (PDT1), memberikan informasi potensi tsunami yang akan menimpa kawasan dengan waktu tiba dan ketinggian gelombang tsunami.
- Kedua (PDT2), pemutakhiran (updating tsunami) yang disasarkan pada model dengan data yang lebih lengkap dari seismometer sensor. Hal ini perlu waktu minimal 5-8 menit setelah PDT1, artinya sekitar 10-13 menit dari gempa. Idealnya tahapan kedua ini bisa dilengkapi dengan informasi dari perubahan kolom air yang bisa dideteksi dengan sensor bawah laut yang kemudian datanya dikirim ke BMKG untuk diolah. Deteksi perubahan kolom air bisa menggunakan buoy, kabel, dan lain-lain.
- Ketiga (PDT3), berisi kepastian tsunami telah sampai atau menghantam suatu kawasan. Informasi ini dideteksi oleh tide gauge dan dikirmkan ke BMKG Pusat.
- Keempat (PDT4, berisi informasi pengakhiran tsunami yang artinya semua gelombang tsunami sudah terjadi. Data terakhir ini dibituhkan team SAR untuk mencari dan menyelamatkan korban.

4. Melihat tahapan pada poin 3, maka untuk sebagian besar wilayah Indonesia yang paling kritis untuk tanda evakuasi adalah PDT1. Itu karena waktu yang sangat pendek. Jadi, jelas tampak keberadaan bouy akan bermanfaat untukk kawasan yang memiliki travel time tsunami (waktu tiba tsunami) di atas 30 menit. Sedangkan untuk wilayah yang travel timenya di bawah 30 menit setelah gempa, seperti Palu. Fase PDT1 akan lebih penting guna menyelematkan warga.

5. Lokasi proyek yang disebut Comfort berada di laut antara Siberut dan Pulau Sumatera bagian barat. Jadi, kalau dikaitkan dengan Palu tentunya sangat tidak pas. Karena kita tahu sendiri lokasi Palu dan Sumatera Barat sangat jauh. Tentu, pernyataan Comfort soal "could have save more people" membingungkan pembaca karena Comfort tidak memberikan informasi yang utuh soal proyek ini.

"Ini sebetulnya proyek individu dengan letter of support dari institusinya masing-masing. Peneliti asing pun pakemnya begitu. Kebetulan para peneliti yang dilibatkan mempunyai hati dalam pengurangan bencana tsunami. Sehingga mau berupaya agar penelitian ini jalan dan memberikan sumbangsih," kata Harkunti yang memimpin tim dari Indonesia.

Harkunti juga tidak membaca Letter of support-nya Badan Pengkajian dan Penerapan (BPPT). Tapi, kata dia, BPPT sudah berbaik hati dengan memberikan cable penelitiannya untuk melengkapi milik WHOI partner Comfort dari America yang menyediakan OBU (ocean bottom unit sensor).

"Karena peneliti BPPT sama dengan yang lain, menjalankan ini dengan hati agar riset selesai dan bisa diuji coba. Tapi ternyata, cable yang dibutuhkan untuk menyambung OBU ke darat kurang panjang. Saya tidak mengerti kenapa bisa team WHOI dan Louise Comfort tidak menghitung dengan cermat dan memasukkan semua komponen ke dalam proposal mereka ke pemerintah Amerika yang mendanai," kata Harkunti.

Iyan Turyana, perekayasa dari Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana BPPT, menyatakan bahwa BPPT memang pernah diajak proyek tersebut pada 2005. "Kami sangat mendukung itu, awalnya. Tapi BPPT tidak dilibatkan penuh, " ujar dia saat ditemui di Gedung BPPT, Kamis, 5 Oktober 2018. "Mulai saat itu kami fokus ke cable based tsunameter (CBT) kami sendiri."

Sampai akhirnya pada 2016, Iyan bercerita, BPPT diajak bergabung kembali untuk membangun CBT yang rencananya akan digabung dengan akustik milik Amerika. Namun, kata dia, sejak 2016, BPPT sudah tidak lagi memiliki dana anggaran untuk riset tsunami. "Jadi kami coba cari dana lain dari BMKG maupun BNPB yang sampai saat ini tidak berhasil didapatkan. Tentu sulit. Instansi mana yang bisa mengeluarkan dana sebanyak itu tanpa perencanaan yang matang?" kata Iyan.

Iyan dan tim BPPT lain pun heran saat Comfort dan timnya meminta dana sebesar itu pada 2016. Musababnya, di awal program tidak ada pembicaraan detail mengenai pembiayaan sistem kabel. "Saya kira semua instansi yang terlibat sudah berusaha maksimal, termasuk BNPB dan BMKG. Tapi kan tentu ada prosedur yang harus dilewati. Jangan malah niat baik ini berakhir dengan pemeriksaan KPK karena ada prosedur yang dilabrak," ujarnya.

Di tempat berbeda, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menolak jika dikatakan alasan mandek yang disebut Comfort karena kekurangan dana. Daryono berdalih saat ini pemerintah sedang fokus terhadap perbaikan infrastruktur pasca gempa bumi dan tsunami melanda Palu, Sulawesi Tengah pada 28 Oktober lalu.

"Butuh dana besar kan itu. Jadi ada prioritas, mana yang perlu didahulukan," kata dia di gedung BNPB, Jakarta Timur pada Kamis, 4 Oktober 2018. Sedangkan BNPB belum bisa dikonfirmasi terkait masalah ini.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:36 WIB

Serentak di 7 Kecamatan! Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji untuk Fahmi-Dida

Kegiatan ini dapat dihadiri secara gratis dan menyediakan hadiah utama umrah.
Informasi kegiatan Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji pada Sabtu, 23 November 2024. | Foto: Tim Fahmi-Dida
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:35 WIB

Asep Japar-Andreas: Bersama Wujudkan Sukabumi Maju, Berbudaya, dan Berkah

Asep Japar-Andreas siap wujudkan Sukabumi maju dan berkah! Dengan kolaborasi lintas sektoral, tata kelola prima, dan komitmen pro-rakyat, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk masa depan Sukabumi.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan  Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Musik22 November 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes yang Viral di TikTok

Berikut Lirik Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes, cocok untuk playlist musik hari ini!
Official Video Lirik Lagu Thats The Dream Shawn Mendes. Foto: YouTube/Shawn Mendes