SUKABUMIUPDATE.com - Video tentang fenomena likuifaksi saat gempa Donggala terjadi viral di media sosial. Kepala Pusat Data dan Humas Badan Penanggunlangan Bencana Nasional (BNPPB) Sutopo Purwo Nugroho mengkonfirmasi video tersebut terjadi di Kota Palu melalui unggahannya di akun Twitternya, @Sutopo_PN.
"Detik-detik saat rumah-rumah bergerak dan roboh disebabkan proses likuifaksi dan amblesan akibat gempa Magnitudo 7,4 di Kota Palu. Permukaan tanah bergerak dan ambles sehingga semua bangunan hancur. Proses geologi yang sangat mengerikan. Diperkirakan korban terjebak di daerah ini," tulis Sutopo dalam keterangan video tersebut.
Video berdurasi 38 detik unggah Sotopo pada Ahad, 30 September 2018. Dan hingga saat ini video sudah disebarkan oleh 2.333 orang dengan 107 komentar dan disukai oleh 255 orang.
Beberapa warna net menanyakan tentang fenomena likuifaksi yang terlihat mengerikan itu. Akun Twitter bermana @Sulthone_ memberikan komentar: "Apakah proses likuifaksi bisa menyebabkan tanah keras menjadi seperti lumpur lunak?.. jika ya, mengerikan sekali," tulisnya.
@Sulthone_ menuliskan bahwa kejadian tersebut terlihat mengerikan. Pondasi paling kuat sekalipun, kata dia, kalau ada likuifaksi musnah ditelan bumi, seperti kisah-kisah yang pernah kita dengar pada zaman dalu, "ilmiahnya ternyata benar dan ada," lanjutnya.
Gempa Donggala bermagnitudo 7,4 yang umpan tsunami mengakibatkan korban jiwa dan luka. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, jumlah korban jiwa hingga Ahad, 30 September 2018 sebanyak 832 orang. Mayoritas atau 821 orang yang berasal dari Kota Palu, dan 11 korban tewas dari Kabupaten Donggala. Korban korban tewas akibat tertimpa reruntuhan dan terjangan tsunami.
Sumber: Tempo