BPPT Kembangkan Implan Tulang Berbahan Titanium

Senin 10 September 2018, 07:17 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Keberhasilan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam inovasi implan tulang stainless steel tipe 316L (SS 316L) membuat BPPT kembali berinovasi dengan mengembangkan implan tulang dengan bahan lain. Kali ini dengan bahan yang lebih kuat, yakni titanium.

"Bahan titanium patut menjadi pilihan, khususnya dalam menciptakan inovasi implan tulang yang akan digunakan sebagai pengganti tulang panggul, tulang lutut, atau implan tulang traumatik," ujar perekayasa utama dari Pusat Teknologi Material (PTM), I Nyoman Jujur, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 8 September 2018.

Sebelumnya, BPPT berhasil mengembangkan inovasi implan tulang berbahan stainless steel tipe 316L (SS 316L). Implan tersebut dikirim BPPT ke Lombok untuk para korban gempa yang menderita patah tulang.

Inovasi implan tulang terus dikembangkan untuk mencari material baru sehingga menghasilkan produk-produk jenis implan tulang yang lebih maju. Hal ini sesuai dengan peraturan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 17 Tahun 2017 tentang Rencana Aksi Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.

"Saat ini implan tulang panggul masih 100 persen impor dari luar negeri. BPPT tengah mengembangkan implan berbahan titanium untuk digunakan pada tulang panggul. Sudah bermitra dengan salah satu industri lokal di Klaten, Jawa Tengah," kata Nyoman.

Nyoman, yang juga Kepala Program Kegiatan Biokompatibel Material untuk Alat Kesehatan, menjelaskan, titanium bersifat ringan. Menurut dia, ketahanan karat dan kekuatan mekanisnya tinggi, sehingga lebih kuat, juga sifat bikompatibilitas-nya yang sangat baik untuk material implan tulang.

Menurut data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 273,65 juta jiwa pada 2025. Pada tahun yang sama, angka harapan hidup diperkirakan mencapai 73,7 tahun, meningkat cukup tinggi dari angka 69,0 tahun pada saat ini.

"Kondisi ini ke depannya memerlukan pengembangan implan degeneratif, seperti pengganti tulang pinggul dan lutut," kata Nyoman. "Diharapkan pengembangan implan berbahan titanium ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, khususnya Kementerian Kesehatan."

Menurut Nyoman, tahapan pembuatan material titanium sangat reaktif, sehingga memerlukan peralatan yang canggih, seperti peleburan dan rekayasa material dalam dapur vakum. Selain itu, keunggulan proses bahan implan titanium mampu dibuat dengan teknologi cetakan presisi, sehingga sedikit memerlukan proses pemesinan serta dapat diproduksi massal dan bisa menekan biaya pembuatan.

"Titanium, selain digunakan untuk material implan tulang, bisa untuk material implan gigi dan kebutuhan alat medis lainnya," tuturnya.

Koordinator Pusat Unggulan Iptek Material Medis PTM BPPT, Agus Hadi Wargadipura, mengatakan implan tulang berbahan titanium juga menjadi pendorong bagi BPPT, khususnya pada Pusat Teknologi Material, untuk bertahan menjadi Pusat Unggulan Iptek (PUI) Material Medis.

"Kami akan berupaya menguatkan tata kelola kelembagaan untuk mendukung pengembangan dan penerapan implan tulang," ucap Agus. "Pengembangan implan tulang buatan lokal terus dikejar, mengingat manfaatnya sangat besar untuk masyarakat luas. Kami juga terus melakukan sinergi dengan Pusat Unggulan lainnya serta menghasilkan publikasi ilmiah yang berbobot."

Agus berharap potensi lokal yang tersebar di Tanah Air dalam pengembangan alat kesehatan dapat bersinergi untuk meningkatkan daya saing industri alat kesehatan. "Sinergi berbagai pihak, khususnya dokter ortopedi, sangat dibutuhkan untuk mendukung dan memanfaatkan produksi alat kesehatan implan tulang hasil pengembangan industri lokal agar kita tidak impor," katanya.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)