SUKABUMIUPDATE.com - Siapakah di balik penampilan spektakuler ribuan penari di acara pembukaan Asian Games 2018, Sabtu, 18/8? Ada ribuan penari tampil dan mereka diarahkan oleh dua koreografer andal, yakni Eko Supriyanto dan Denny Malik.
Eko Supriyanto menggarap tiga segmen dengan total 1600 penari. Segmen pertama mengangkat konsep earth atau bumi, segmen kedua mengangkat konsep fire atau api, dan segmen ketiga mengangkat konsep energy yang diterjemahkan sebagai energy of Asia.
Nama Eko Supriyanto, atau yang kerap disapa Eko Pece, tentu tak asing lagi bagi publik tanah air. Namanya melejit ketika ia menjadi penari dan koreografer megabintang Madonna. Tapi bagaimana sampai ia terpilih untuk menggarap pertunjukan penting di acara pembukaan Asian Games?
Ini berawal dari countdown (hitung mundur) Asian Games tahun lalu pada 18 Agustus 2017. Saat itu, dia dipercaya oleh Inasgoc (Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee) untuk mengelola koreografinya.
“Tidak tahunya saya diminta melanjutkan sampai perayaan pembukaan dan penutupan Asian Games,” kata Eko kepada Tempo, 9 Agustus.
Pada September 2017 dia diberi tahu akan menjadi salah satu koreografer. “Penawaran itu kami terima dengan catatan, bahwa penari harus banyak, ada beberapa segmen, harus ada tarian kolosal, dan sebagainya,” kata dia.
Setelah itu mereka mematangkan konssp pertunjukan dengan Inasgoc yang sudah punya garis besarnya. “Saya menawarkan konsep untuk berbagai segmen. Misalnya, di segmen ini ada baiknya dibawakan juga dengan tarian tradisi Indonesia. Lalu di segmen yang lainnya, saya menawarkan apa yang sesuai dengan filosofinya, dan teknisnya nanti bagaimana,” kata dia.
Singkat cerita, konsep diterima dan lalu dimulai hari-hari penuh kerja keras menyiapkan semuanya. Dan hasilnya, seperti baru dilihat khalayak, sangat spektakuler.
Apakah sulit mengatur ribuan penari? “Ternyata penari Indonesia, dalam tanda petik yang bukan profesional, yang belum pernah sama sekali menari, memiliki jiwa tari luar biasa,” kata Eko Supriyanto. “Saya makin merasa yakin bahwa akan menjadi sangat mudah untuk mencari penari yang diharapkan di Indonesia, kalau ada komitmen dan disiplin.”
Sumber: Tempo