Penelitian: Sinyal WiFi Dapat Mendeteksi Senjata atau Bom

Kamis 16 Agustus 2018, 12:21 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah penelitian baru dari Rutgers University, New Brunswick menunjukkan bahwa sinyal WiFi standar dapat menjadi alat keamanan dengan harga murah untuk mendeteksi bahan kimia, bom dan senjata, sebagaimana dilaporkan Daily Mail, 15 Agustus 2018.

Penelitian tersebut menunjukkan bagaimana sinyal nirkabel mampu menembus tas untuk mendeteksi dimensi yang tepat dari benda-benda berbahaya dan juga mampu memperkirakan volume cairan.

Dengan beberapa uji coba, para peneliti menemukan bahwa sistem tersebut setidaknya 95 persen akurat. Dengan adanya sistem ini, para peneliti berharap bahwa sistem deteksi dapat membantu membuat museum, stadion, taman hiburan, sekolah dan tempat umum lainnya lebih aman.

"Ini bisa memiliki dampak besar dalam melindungi masyarakat dari benda-benda berbahaya," Yingying Chen, salah satu penulis studi tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan. "Ada kebutuhan yang berkembang untuk itu sekarang."

Dibandingkan dengan sistem keamanan tradisional, para peneliti mengatakan metode deteksi WiFi mereka memangkas biaya pemeriksaan keamanan pada umumnya, mudah untuk dipasang, dan menghindari penyerangan privasi dengan harus membuka dan memeriksa barang-barang pribadi orang-orang.

Sistem pemeriksaan keamanan yang terdahulu juga membutuhkan lebih banyak staf dan mungkin memerlukan peralatan khusus yang mahal, kata para peneliti.

"Di area publik yang besar, sulit untuk memasang infrastruktur penyaringan mahal seperti apa yang ada di bandara. Tenaga kerja selalu diperlukan untuk memeriksa tas dan kami ingin mengembangkan metode pelengkap untuk mencoba mengurangi tenaga kerja,” ujar Yingying.

Sistem deteksi tersebut menggunakan perangkat WiFi dengan dua atau tiga antena, satu yang mengirim sinyal dan satu yang menerima sinyal. Perangkat itu bekerja dengan menganalisis apa yang terjadi ketika sinyal menembus dan memantulkan objek dan material.

Sistem ini dapat mendeteksi dan menganalisis sinyal dari benda padat seperti senjata, kaleng aluminium, laptop, dan baterai. Pendeteksian ini juga dapat memperkirakan volume cairan seperti air, asam, alkohol dan bahan kimia lainnya untuk melihat apakah zat tersebut mengandung bahan peledak.

Penelitian ini menguji sistem tersebut dengan 15 jenis benda dan enam jenis tas. Mereka mencatat tingkat akurasi 99 persen untuk benda-benda berbahaya, 98 persen untuk logam dan 95 persen untuk cairan. Sedangkan penggunaan ransel standar menunjukkan tingkat akurasi 95 persen, tetapi menjadi turun sedikit menjadi 90 persen ketika benda-benda berbahaya dibungkus dengan lapisan lain.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)