SUKABUMIUPDATE.com - Program Hitam Putih yang tayang di Trans 7 mendapat teguran tertulis dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Tampak dalam teguran yang diterbitkan 6 Agustus 2018 di web resminya, KPI menyebut program yang dipandu Deddy Corbuzier dan tayang pada tanggal 18 Juli 2018 melanggar tentang perlindungan anak-anak dan remaja.
Hal ini lantaran, Hitam Putih tidak menyamarkan wajah ibu dan nenek dari kedua anak yang menikah di usia dini dan juga menyebut identitas kedua anak tersebut.
"Program siaran tersebut menampilkan dialog dengan sepasang anak laki-laki dan perempuan yang menikah di usia dini. Telah dilakukan penyamaran wajah terhadap kedua anak, namun wajah ibu dan nenek kedua anak yang dimaksud tidak turut disamarkan dan terdapat penyebutan identitas nama kedua anak tersebut yakni 'Arifin dan Ira'. Hal ini berpotensi membentuk stigma masyarakat dan menimbulkan dampak psikologis terhadap kedua anak tersebut. Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas ketentuan tentang perlindungan anak-anak dan remaja," begitu isi teguran tertulis tersebut.
Tak hanya di web resminya, KPI juga menginformasikan soal teguran tertulis ini di laman Instagram resmi mereka. Terlihat di postingannya, KPI membagikan foto program title Hitam Putih.
"Tak Samarkan Wajah Orangtua Pelaku Nikah Dini, KPI Jatuhkan Sanksi untuk 'Hitam Putih' Trans 7 (Selengkapnya: http://bit.ly/2w3mk1H atau pada Instaatory kami) #siaransehatuntukrakyat #kpimemantau #HarmoniIndonesia," begitu keterangan dalam foto yang diunggah Senin, 13 Agustus 2018.
Mengetahui soal teguran ini, Deddy Corbuzier selaku pembawa acara Hitam Putih memberikan reaksi dengan menuliskan komentar di unggahan tersebut. Mantan suami Kalina Oktarani ini mengaku akan segera memperbaiki.
Deddy Corbuzier lalu menanyakan tentang program televisi lain yang isinya penuh dengan settingan dan adegan-adegan vulgar.
"Segera kami perbaiki... Tapi setidaknya acara kami mungkin satu-satunya yang masih berpotensi untuk mengedukasi masyarakat dan menginspirasi. Bagaimana dengan joged-joged vulgar atau acara setingan yang jelas tidak mendidik? Or is it normal these days?" komentar Deddy Corbuzier.
"I also love the word #siaransehatuntukrakyat as Ur Tag.... Should I mention millions that's not and still on TV? (Aku juga menyukai kata #siaransehatuntukrakyat sebagai tagarmu... Haruskan aku menyebutkan banyak program yang tidak (sehat untuk rakyat) tapi masih ada di TV?)," tulis Deddy Corbuzier lagi.
Sumber: Tempo