SUKABUMIUPDATE.com - Gempa Lombok susulan terjadi pada Kamis, 9 Agustus 2018, pukul 12.25 WIB. Hasil pemutakhiran data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan kekuatan gempa bermagnitudo 5,9 dari informasi sebelumnya 6,2.
Berdasarkan laporan masyarakat yang diperoleh BMKG, guncangan guncangan terasa di daerah Lombok Utara dengan intensitas gempa tingkat III versi BMKG (VI MMI), Mataram level II versi BMKG (V MMI).
Selain itu guncangan juga dilaporkan dari Pulau Bali, seperti daerah Klungkung dan Denpasar, serta Lombok Tengah dengan skala intensitas II versi BMKG (III-IV MMI), juga Sumbawa dan Karangasem. Hasil pemodelan menunjukkan gempa tidak berpotensi tsunami.
Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dinu Tsunami BMKG Daryono mengatakan, episenter atau sumber gempa terletak pada koordinat 8,49 Lintang Selatan dan 116,19 Bujur Timur. "Lokasi tepat sumber gempanya di darat pada jarak 13 kilometer arah timur laut Kota Mataram, Propinsi Nusa Tenggara Barat," ujarnya lewat keterangan tertulis, Kamis, 9 Agustus 2018.
Sumber gempa berkedalaman 16 kilometer. Gempa yang terjadi merupakan jenis lindu dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust). Mekanisme gempanya pergerakan naik (Thrust Fault).
BMKG menyatakan gempa ini masih terkait dengan lindu sebelumnya karena posisi sumbernya relatif sama dengan gempa bermagnitudo 7,0 pada 5 Agustus lalu. "BMKG menyatakan gempa ini susulan (aftershock) dari rangkaian gempabumi yang terjadi sebelumnya," kata Daryono.
Hingga pukul 13.05 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 362 aktivitas gempa susulan (aftershock). Sebanyak 18 diantaranya dirasakan warga. BMKG minta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Sumber: Tempo