SUKABUMIUPDATE.com - Hujan meteor Perseid kembali muncul. Dimulai sejak 17 Juli hingga 24 Agustus 2018, masa puncaknya pada akhir pekan ini, Minggu, 12 Agustus, yang bisa disaksikan di wilayah Indonesia.
"Lesatan meteornya berkisar 55-80 meteor per jam," kata Avivah Yamani, penggiat astronomi di komunitas Langit Selatan Bandung, Kamis, 9 Agustus 2018.
Adapun perkiraan jaringan meteor internasional, jumlah lesatan meteornya bisa mencapai 110 kali per jam. Bakal muncul dari sekitar rasi bintang Perseus, kecepatan meteornya hampir 60 kilometer per detik. "Arah rasinya di langit antara timur laut-utara," kata Avivah.
Hujan meteor Perseid itu berasal dari sisa debu ekor komet Swift-Tuttle. Komet itu menurut sejarahnya ditemukan dua astronom asal Amerika Serikat, Lewis Swift dan Horace Tuttle pada 1862.
Mengutip dari laman langitselatan.com, komet ini kembali teramati pada 1992 dan memiliki periode 130 tahun. Komet itu baru akan kembali terlihat dari Bumi pada 2126.
Saat melintas, debu ekor komet yang berupa batuan mengalami tarikan oleh gravitasi bumi. Sebagian material debu komet masuk dalam lapisan atmosfer bumi dan terbakar di sana.
Lintasan debu meteor yang panas itu, yang kemudian terlihat pengamat di Bumi sebagai hujan meteor Perseid sekarang ini. Bagi pengamat di belahan utara, hujan meteor ini salah satu fenomena favorit.
Di Indonesia, kata Avivah, puncak hujan meteor Perseid baru akan terbit pukul 00.00 WIB, 12 Agustus 2018. Waktu pengamatan dengan posisi rasi yang meninggi mulai pukul 03.00.
Sumber: Tempo