SUKABUMIUPDATE.com - Gerhana bulan Juli 2018 yang akan terjadi pada akhir pekan nanti ditandai dengan bulan purnama yang terlihat meredup. Menariknya, peristiwa tersebut akan menjadi sejarah, karena akan menjadi gerhana bulan terlama pada abad ke-21.
Selain menjadi gerhana bulan terlama, Tempo.co berusaha merangkum beberapa fakta menarik lainnya tentang gerhana bulan tersebut. Berikut fakta menarik menurut laman Times Now News:
1. Gerhana Bulan Terlama di Abad ke-21
Gerhana bulan yang akan terjadi pada 28 Juli 2018 akan menjadi gerhana bulan dengan durasi terlama. Karena Bulan akan sepenuhnya tertutup oleh wilayah paling gelap dari bayangan Bumi yang disebut umbra.
Kejadian itu membuat durasi gerhana bulan selama lebih dari 103 menit atau satu jam lebih 43 menit. Di sisi lain, gerhana juga akan mencakup bayangan kabur yang terjadi pada saat gerhana (penumbral) serta fase parsial, yang akan memakan waktu sekitar 6 jam lebih 14 menit.
2. Gerhana Bulan Kedua pada 2018
Sebelumnya, gerhana bulan terjadi pada 31 Januari 2018. Pada saat itu, terjadi fenomena langka yang mengkombinasikan tiga fenomena sekaligus yakni bluemoon (bulan biru), supermoon (bulan super besar) dan total lunar eclipse (gerhana bulan total).
Kejadian tersebut sangat langka dan baru terjadi kembali dalam kurun waktu 152 tahun silam. Kedua gerhana bulan akan terjadi kembali pada 28 Juli 2018.
3. Durasi Lama Karena Posisi Bumi
Durasi yang lama dari gerhana bulan pada 28 Juli 2018 disebabkan oleh fakta bahwa bumi akan berada di titik terjauh dari Matahari pada saat gerhana. Hal itu membuat bayangan bumi lebih luas dan lebih panjang, yang berarti bulan akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk melewatinya.
4. Mars akan Terlihat Saat Gerhana
Mars, yang juga dikenal sebagai Planet Merah, akan terlihat dari bumi selama gerhana bulan tersebut. Namun, masyarakat yang ingin melihatnya membutuhkan satu set teleskop agar melihat Planet Merah itu.
5. Bisa Dilihat di Beberapa Negara
Gerhana bulan akan terlihat di beberapa negara. Di antaranya, yakni Eropa, Asia, Selandia Baru, Australia dan sebagian di Afrika serta Amerika Selatan. Menariknya, gerhana bulan bisa dilihat dengan mata telanjang, tanpa alat bantu teleskop.
Sumber: Tempo