SUKABUMIUPDATE.com - Eniya Listiani Dewi menjadi wanita pertama peraih penghargaan teknologi BJ Habibie Technology Award. Eniya mendapat penghargaan tersebut dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk karyanya dalam mengembangkan teknologi energi fuel cell.
"Saya baru tahu kalau saya jadi perempuan pertama di BJHTA, ini menjadi kebangkgaan buat saya dan bersykur karena keluarga yang sangat mendukung saya," ujar Eniya setelah menghadiri acara penganugerahan BJHTA di Auditorium BPPT, Jakarta, Selasa, 10 Juli 2018.
BJHTA 2018 merupakan gelaran ke-11 yang menjadi salah satu upaya BPPT untuk memberikan dorongan timbulnya hasrat inovasi dan penciptaan teknologi kepada para pelaku teknologi. BJHTA digelar sejak tahun 2008, dan sudah diberikan 10 kali dari berbagai bidang, dan peraihnya semua laki-laki.
Peraih pada 2008 ada tiga ilmuwan yang mendapatkan BJHTA yakni Said Djauharsyah Jenie dan Sutadi Suparlan di bidang Teknologi Dirgantara serta Soeprapto Ma’at di bidang Teknologi Kesehatan. Tahun 2009 diraih oleh Dasep Ahmadi bidang Teknologi Mesin Perkakas (material). Kemudian pada 2010 Eko Fajar Nurprasetyo untuk bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Eniya telah mengembangkan teknologi fuel cell dengan metode electron transfer dengan menggunakan bahan baku lokal dan dipasang pada motor yang juga back up power untuk berbagai peralatan.
"Keunggulan penelitian saya, pada katalis pereduksi oksigen satu step reaksi menghasilkan air dapat dipakai untuk katalis pada baterai, kemudian fuel cell tidak beremisi, silent dan memiliki efisiensi energi hingga 65 persen," tambah dia. "Fuel cell sebagai back up server, loe maintenance, efisiensi tinggi dan tidak beremisi dan gas biohidrogen dari limbah biomassa, energi terbarukan, dapat digunakan untuk menaikkan efisiensi pembakaran serta menggunakan metode green hydrogen".
Tahun 2011 Kaharuddin Djenod bidang Teknologi Perkapalan, 2012 Alisyahbana Haliman bidang Teknologi Pangan, pada 2013 I Gede Wenten untuk bidang Teknologi Proses. Sementara tahun 2014 Nurul Taufiqu Rochman bidang Teknologi Material, pada 2015 diraih Warsito Purwo Taruno untuk bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sedangkan pada 2016 diraih Tim Garam Farmasi BPPT untuk bidangTeknologi Kesehatan, Ibnu Susilo meraih penghargaan di bidang Teknologi Transportasi pada 2017.
Dalam tim penelitian, Eniya tidak memandang gender, suku ataupun ras. Dia selalu berjuang dan bersyukur untuk melakukan penelitian yang dikembangkannya.
"Terimakasih untuk keluarga saya, ibu dan 3 anak saya yang sudah mendukung, sehingga tidak ada beban untuk menjalankan tugas. Dan saya selalu mencoba memanage aktivitas saya dengan keluarga," kata Eniya. "Saya berharap ada banyak lagi wanita-wanita yang muncul dengan karya nyatanya, sehingga bisa mendapatkan penghargaan yang sama".
Sumber: Tempo