SUKABUMIUPDATE.com - Facebook bekerja sama dengan Agence France-Presse (AFP) untuk mendukung upaya dalam mengurangi jumlah foto dan video yang dimanipulasi melalui program third-party fact-checking.
“Kami memahami bahwa orang ingin membaca informasi akurat di Facebook. Oleh karena itu, kami memperluas kemitraan program third-party fact-checking di Indonesia dengan melibatkan AFP," ujar News Partnership Lead Facebook Indonesia Alice Budisatrijo, dalam keterangan yang diterima Tempo, 26 Juni 2018.
Semakin banyak informasi yang tersedia secara online, mis-informasi akan mudah tersebar dengan cepat. Alice berharap melalui program ini, Facebook bisa ikut berkontribusi untuk memberikan informasi yang akurat bagi masyarakat Indonesia.
Dalam kerja sama ini, AFP memiliki kewenangan penuh untuk memilih konten foto atau video yang akan diperiksa. Hasil pemeriksaan faktanya akan diposting di Facebook, dan mereka akan memberi notifikasi kepada pengguna jika foto atau video yang pernah mereka bagikan di Facebook dinyatakan palsu.
Selain itu, Halaman di Facebook yang berulangkali membagikan berita palsu atau foto dan video yang telah dimanipulasi akan dibuat semakin jarang muncul di Kabar Berita pengguna. AFP telah mendapat sertifikasi dari Poynter Institute, jaringan Internasional Pemeriksa Fakta independen.
"Kami menyambut baik kerja sama ini. Karena merupakan pembuktian dari keahlian dan kredibilitas AFP dalam melakukan verifikasi informasi," kata AFP Global News Director Michele Leridon.
Ketika berita palsu dan mis-informasi banyak beredar, Leridon berujar bahwa, program ini sesuai dengan misi utama kantor berita seperti AFP. Program ini juga sejalan dengan upaya jurnalis dalam menyediakan berita berkualitas, terverifikasi, dan terpercaya untuk pembaca setiap hari.
Sumber: Tempo