SUKABUMIUPDATE.com - Pihak Trans7 membenarkan telah membatalkan penampilan Maaher At-Thuwailibi dari salah satu program Ramadan 2018. Maaher dikeluarkan karena pernyataan kontroversialnya terkait kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, beberapa waktu lalu. Ia diduga menghina aparat kepolisian.
Andi Chairil, Direktur Produksi Trans 7, mengatakan pihaknya hanya bertindak tegas terhadap talent yang melanggar kontrak. Jauh sebelum muncul kasus penyerangan di Mako Brimob, Trans7 sudah membeberkan peraturan dalam kontrak kerja.
"Sebenarnya Trans7 sudah punya SOP, tidak akan menayangkan program dan menghadirkan talent yang dianggap bisa meresahkan masyarakat," tutur Andi Chairil, dalam jumpa pers di Kantor Bank Mega, Jalan Tendean, Jakarta Selatan, Senin, 14 Mei 2018.
"Trans 7 tidak akan mentolerir progran atau konten yang berisi hal-hal pofokatif radikalisme, kekerasan, dan ujaran kebencian," ujar Andi Chairil.
Andi Chairil mengaku kaget karena langsung ditanya soal Maaher At-Thuwailibi. Setelah mendapat laporan soal dugaan ujaran kebencian, Trans7 pun langsung mengambil sikap untuk mengeluarkannya dari program Ramadan tersebut. "Kami memang tidak menyebutkan nama orang satu persatu. Karena tidak ada kaitannya sengan orang orang tersebut," kata Andi Chairil.
Sumber: Tempo