SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Asosiasi Peranti Lunak Telematika Indonesia (ASPILUKI) Djarot Subiantoro menyampaikan, perdagangan elektronik (e-commerce) berpotensi meningkatkan pendapatan domestik bruto (PDB). Sebab, e-commerce tumbuh cepat.
"Hampir semua industri memanfaatkan e-commerce," kata Djarot di Annex Building, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Mei 2018.
Institute for Development of Economics and Financial (Indef) merilis hasil riset terbaru perihal peran investasi sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta paten terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, 8 Mei 2018. Riset itu memperlihatkan, investasi sektor TIK dan paten pada sektor TIK mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.
Direktur Program Indef Berly Martawadaya mengatakan, setiap peningkatan satu persen investasi sektor TIK berdampak pada peningkatan produk domestik bruto (PDB) sebesar 0,187 persen. Angka ini lebih tinggi ketimbang satu persen investasi yang berkontribusi 0,164 persen terhadap PDB.
Berly melanjutkan, kenaikan satu persen sektor TIK yang sudah paten dapat memacu pertumbuhan PDB 0,234 persen. Sementara satu persen peningkatan paten berkontribusi 0,169 persen terhadap PDB.
Berdasarkan Global Innovation Index Rank 2017, tingkat inovasi Indonesia berada di posisi 87. Padahal, aspek kompetitif Indonesia ada di posisi 36 bila merujuk pada Global Competitiveness Index 2017-2018.
Sistem pembayaran (payment system), lanjut Djarot, juga dapat dikembangkan dengan TIK dan berkontribusi menambah PDB. Sistem pembayaran saat ini hanya bisa digunakan di platform bank terkait. Pemanfaatan teknologi akan memunculkan sebuah platform umum yang dapat digunakan banyak bank.
Djarot menyatakan, pelayanan e-commerce dan sistem pembayaran bisa di atas 24 persen. Namun, hingga kini pelayanannya di bawah 20 persen. Menurut Djarot, diperlukan pembangunan infrastruktur dan platform penunjang untuk meningkatkan pelayanan teknologi yang merata hingga ke pelosok.
"Jadi (yang perlu dibenahi) nomor satu adalah infrastruktur. Sekarang kan lagi digenjot pemerintah supaya jangkauan internet bisa di seluruh pelosok," ujar Djarot.
Sumber: Tempo