SUKABUMIUPDATE.com - Para ilmuwan di Antartika telah mencatat penyelaman terpanjang di dunia dari seekor penguin kaisar, sebagaimana dilaporkan Mashable, 27 April 2018.
Penguin yang dilacak itu berhasil menyelesaikan penyelaman bawah air selama 32,2 menit, melampaui rekor sebelumnya 27,6 menit. Rata-rata, penguin kaisar menyelam selama sekitar tiga hingga enam menit.
Rata-rata, penguin menyelam 90,2 meter, tetapi kadang-kadang mencapai kedalaman 450 meter. Lebih dari 96.000 penyelaman dicatat para peneliti, dengan sebagian besar label terpasang setidaknya selama enam bulan.
Penelitian ini dikompilasi oleh Kim Goetz, seorang ahli ekologi kelautan di Institut Penelitian Air dan Atmosfer Nasional Selandia Baru, dan diterbitkan dalam Journal of Marine Ecology Progress Series.
Goetz menandai 20 penguin di Cape Colbeck Antartika pada 2013 untuk mendapatkan temuannya. "Tujuan awal kami adalah untuk menandai pembiakan penguin di Cape Colbeck setelah penggantian kulit tahunan mereka pada akhir Januari. Tetapi karena pelayaran tim tertunda kami tidak sampai di sana hingga awal Maret," katanya dalam sebuah pernyataan. "Kami tidak mengira penguin akan tetap berada di sana."
Untungnya, ada beberapa penguin dewasa yang masih berkeliaran di Cape Colbeck yang ditandai dengan cepat. "Jika mereka adalah peternak, jejak mereka akan jauh lebih pendek dan mereka akan kembali ke tempat berkembang biak pada awal Juni, tetapi mereka tidak melakukannya. Mereka terus mencari makan karena mereka tidak punya alasan untuk kembali," katanya.
Hal itu memungkinkan Goetz dan timnya untuk meneliti perilaku penguin kaisar dewasa setelah mereka meninggalkan koloni pembiakan. Hal ini memungkinkan tim untuk menemukan seberapa jauh penguin ini bepergian, menuju perairan yang lebih dalam untuk menangkap ikan.
Menjelaskan mengapa penguin bisa menyelam begitu lama, para peneliti mengatakan bahwa burung-burung itu mungkin mencari lubang-lubang pernapasan saat mereka menyelam di bawah es yang padat, tetapi tidak menemukan apapun. “Durasi mereka bisa disebabkan oleh kesulitan menemukan lubang bernapas di es saat kondisi cahaya rendah,” ujar peneliti sebagaimana dikutip Daily Mail.
Goetz mengatakan temuan itu membantu para peneliti memahami bagaimana penguin kaisar bertahan hidup dalam kondisi lingkungan paling ekstrim, yang terjadi setelah mereka meninggalkan koloni pembibitan mereka pada pertengahan Desember hingga pertengahan Januari.
Sumber: Tempo