SUKABUMIUPDATE.com - Pelatih Persib Bandung Roberto Carlos Mario Gomez berharap Komite Disiplin (Komdis) PSSI bertindak tegas terkait kericuhan yang terjadi saat timnya dijamu Arema FC, Ahad malam. Dalam laga yang berakhir 2-2 itu, penonton berulah sehingga pertandingan yang menyisakan waktu semenit dihentikan.
Mario Gomez menilai yang bermasalah dalam laga itu bukan hanya penonton. Ia juga melihat anak asuhnya beberap akali dirugikan oleh keputusan wasit. Salah satuya ketika Jonathan Bauman tidak mendapat hadiah penalti setelah dijatuhkan bek Arema, Arthur Cunha, di dalam kotak penalti.
"Saya kira, kita mendapat penalti saat Bauman dijatuhkan. Mungkin kita bisa menang 3-1. Tapi hasil akhir imbang," kata Gomez, yang mendapat perawatan usai laga akibat lemparan batu dari oknum suporter tuan rumah.
Gomez mengatakan, bisa memahami bagaimana panasnya laga ini. Namun, peristiwa kerusuhan penonton sangat tidak disukainya. "Ini adalah sepak bola. Tapi saya tidak menyukai ini (kerusuhan). Tapi, saya ingin tahu apa yang akan terjadi dengan Komite Disiplin," kata dia.
Dia membandingkan bagaimana sanksi tegas dijatuhkan Komdis kepada Supardi Nasir. Bukan hanya mengenai ulah brutal Aremania, Gomez pun ingin melihat ketegasan Komdis kepada beberapa pemain Arema FC yang melakukan tindakan yang tidak menyenangkan kepada para pemain Persib. "Supardi dihukum 4 pertandingan. Sekarang (kejadian di Stadion Kanjuruhan)? Takut apa? " tutup Gomez.
Karena hasil seri itu, Persib kini menempati posisi ke-11 klasemen dengan nilai 5. Arema FC tetap di dasar klasemen dengan nilai 2.
Sumber: Tempo