SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah pesan beredar yang menyatakan bahwa WhatsApp akan dikenakan biaya setelah diakuisisi oleh Facebook dan pesan tersebut menyertakan berita Tempo.co yang ditulis pada tahun 2014. Pesan palsu itu sudah beredar lama, namun terus muncul hingga saat ini.
"Kelihatan ya, kalau pesannya tidak benar. Sebenarnya dari peredaran pesan yang sudah lama itu, dan sampai hari ini tidak ada perubahan di aplikasi WhatsApp," ujar Lead Communication Facebook Indonesia Putri Dewanti saat dihubungi melalui pesan singkat, 3 April 2018.
Dalam pesan tersebut pengguna diminta untuk menyebarkan pesan kepada 10 pengguna lainnya. Dan setelah itu logo WhatsApp akan berubah warna menjadi biru dan layanannya gratis. Jika tidak, pengguna harus menanggung biaya sebesar 0,01 Euro (Rp 170) per pesan.
Sementara, berita terbitan Tempo.co yang disertakan tersebut tidak menjelaskan terkait WhatsApp akan dikenai biaya setelah diakuisisi oleh Facebook. Berita tersebut hanya menginformasikan besarnya biaya akuisisi WhatsApp senilai US$ 22 miliar yang ditanggung Facebook.
"Saya lihat pesannya saja kan menggunakan link Tempo dari tahun 2014 dan sekarang 2018, WhatsApp masih free penggunaannya," kata Putri.
Laman Faq WhatsApp menjelaskan bahwa WhatsApp menggunakan koneksi Internet ponsel pengguna (4G/ 3G/ 2G/ EDGE atau Wi-Fi) untuk mengirim dan menerima pesan ke teman dan keluarga. Pengguna tidak perlu membayar untuk setiap pesan, selama belum melampaui batas data atau terhubung ke jaringan Wi-Fi gratis.
Putri menambahkan kalau pun ada perkembangan baru mengenai WhatsApp, Facebook atau Instagram, pihaknya pasti akan memberikan informasi.
Sumber: Tempo