SUKABUMIUPDATE.com - Anjasmara sempat merasakan firasat kepergian ayahnya, Beny Soemarno, untuk selama-lamanya. Dua pekan sebelumnya, Anjasmara mengaku ingin sekali bertemu dengan sang ayah.
"Kalau firasat dari saya, dua minggu ini saya ingin banget ketemu beliau, cuma saya enggak sempat," ungkap Anjasmara, di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Senin, 2 April 2018.
Sambil terus memegangi pusara ayahnya, air matanya jatuh, seolah menjadi ungkapan rasa kehilangan atas orang yang sangat dicintainya.
Kesedihan Anjasmara sebenarnya sudah terlihat sejak ia memberikan sambutan saat prosesi sebelum pemakaman ayahnya. Suaranya terdengar bergetar dengan mata berkaca-kaca.
"Terimakasih atas seluruh doa dan keilhlasan semuanya. Sekali lagi saya atas nama keluarga besar mohon maaf sebesarnya jika semasa hidup ayah kami memiliki kesalahan disengaja maupun tidak," ucap Anjasmara.
"Semoga kami seluruh keluarga yang ditinggalkan dapat berlapang dadan menerima kepergian beliau. Semoga kita semua diberikan yang terbaik dalam menjalani kehidupan kita di dunia ini," lanjutnya.
Pada kesempatan itu Anjasmara juga meminta semua orang, yang memiliki sangkutan utang piutang dengan ayahnya, untuk menghubungi pihak keluarga.Anjasmara di pemakaman ayahnya. Tabloidbintang.com
Anjasmara mengatakan, setahun lalu ayahnya terkena sakit jantung. Bahkan sang ayah juga sempat menjalani operasi pemasangan ring. Kondisi sang ayah kemudian membaik.Dua hari sebelum meninggal, ayahnya terkena flu. "Tapi diajak ke dokter enggak mau," ujar Anjasmara.
Ayahanda Anjasmara, Benny Soemarno, meninggal di kediamannya di kawasan Jatipadang, Jakarta Selatan, Senin pagi, pukul 06.00 WIB. Sebelum dikebumikan, jenazah pria kelahiran 19 Mei 1949 itu sempat disemayamkan di Universitas Bung Karno, Jakarta.
Sumber: Tempo