SUKABUMIUPDATE.com - Stasiun antariksa Cina yang tak terkendali, Tiangong-1, semakin dekat untuk menabrak Bumi. European Space Agency (ESA) memperkirakan bahwa Tiangong-1 akan jatuh kembali ke Bumi pada satu titik antara 30 Maret dan 2 April, sebagaimana dilaporkan Daily Mail, 28 Maret 2018.
ESA mengungkap, saat stasiun yang membawa bahan kimia sangat beracun itu memasuki atmosfer Bumi, Tiangong-1 akan melepaskan serangkaian bola api yang akan dilihat oleh pengamat.
Saat ini situs web ESA melakukan pembaruan harian terkait pelacakan stasiun yang kini berada di ketinggian sekitar 124 mil (200 kilometer) tersebut.
Tiangong-1 saat ini mengalami hambatan yang signifikan karena ia menghadapi atmosfer luar Bumi yang lebih padat dan ia turun dari orbit sekitar 2,5 mil sehari.
Ketika Tiangong-1 mencapai ketinggian sekitar 43 mil (69,2 km) di atas permukaan Bumi, stasiun itu akan memulai re-entry yang berapi-api.
Markus Dolensky, dari Pusat Internasional untuk Penelitian Astronomi Radio, mengatakan kepada CNN bahwa saat memasuki ketinggian 69,2 km, pengamat di Bumi akan berpotensi melihat serangkaian bola api yang melesat di langit.
"Sekarang Tiangong-1 mendekati kematian yang berapi-api," tambahnya. Peluang pengamatan ini hanya akan terjadi jika kondisi langit bersih.
CNET melaporkan bahwa Astronom Gianluca Masi dari The Virtual Telescope Project pada hari Rabu menyelenggarakan pengamatan teleskop live dari Tiangong-1 dan menangkap gambar stasiun itu.
Gambar itu berasal dari teleskop robotik di Tenagra Observatories di Arizona dan sangat menantang untuk didapatkan ketika stasiun antariksa bergerak dengan kecepatan tinggi sekitar 17.400 mph (28.000 kph). Tiangong-1 berada di sekitar setengah ketinggian Stasiun Luar Angkasa Internasional pada saat gambar diambil.
Sumber: Tempo