5 Aksi Ekstrem Limbad yang Bikin Ngeri Penonton

Minggu 25 Maret 2018, 12:59 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pesulap Limbad dikabarkan kritis usai melakukan aksi ekstrem ditimbun di dalam balok es selama 14 jam. Peristiwa terjadi ketika pesulap jebolan The Master itu tampil di acara HUT Dahsyat ke-10 yang digelar di Lapangan Makodam, Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu malam, 24 maret 2018.

Bukan kali ini saja Limbad melakukan aksi ekstrem. Dalam sebuah wawancara dengan Tabloidbintang.com, Limbad sempat mengatakan bahwa dirinya akan semakin puas jika bisa lebih 'menyakiti' diri sendiri dalam pertunjukan sulapnya.

Maka tak heran Limbad kerap membawakan sejumlah aksi ekstrem yang mungkin jarang sekali ada yang mau mengikuti jejaknya. Seperti menarik truk dengan rambut, tidur di atas pedang yang sangat tajam, berjalan di atas bara api dan yang lainnya.

Bagi Limbad, pertunjukan seperti di atas sebetulnya masih belum terlalu ekstrem. Dia tentu saja tidak terlalu puas jika hanya membawakan pentunjukan semacam itu.

Pertunjukan yang jauh lebih ekstrem pernah dilakukannya. Berikut di antaranya:

1. Menusuk hidung dengan pisau sepanjang 20 sentimeter. Pertunjukan itu pernah Limbad bawakan di Palembang, awal 2014 silam.

Saking dalamnya pisau yang menancap di hidung Limbad, tak ada yang bisa mengeluarkan pisau itu. Sehingga dia harus dilarikan ke rumah sakit.

2. Merobek perut dan mempermainkan bagian usus-ususnya. Lagi-lagi dia harus ke rumah sakit untuk dijahit setelah menunjukkan aksinya yang kelewat berani itu.

3. Gantung Diri hingga dikabarkan pingsan
Menyambut tahun baru 2017, Limbad melakukan aksi bunuh diri di Lombok. Limbad dikabarkan pingsan saat melakukan aksi gantung diri selama 17 jam di Lapangan Bundar Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 31 Desember 2016.

Pesulap berusia 44 tahun itu tergantung dengan leher yang diikat ke instalasi tiang cukup tinggi sembari mengenakan jubah hitam.

4. Dilindas buldozer
limbad melakukan aksi berbahaya ini saat mengikuti kompetisi The Master pada 2009 lalu. Saat itu dia berbaring di atas pecahan beling dan tubuhnya dilindas.

5. Dikubur 12 jam di adonan beton seberat 2 ton
Di malam pergantian tahun baru 2012, lagi-lagi Limbad melakukan akksi yang mengancam nyawa. Di hadapan penonton yang memenuhi Pantai festival Ancol, Jakarta, dia dikubur selama 12 jam di dalam adonan beton.

Selain aksi-aksi tersebut, Limbad ingin kulitnya ditusuk lalu tubuhnya diangkat menggunakan helikopter keliling Jakarta.

Aksi-aksi ekstrem Limbad memang tak semua bisa ditampilkan di acara televisi. Karena sesuai aturan, stasiun TV tak boleh menayangkan adegan berdarah. Kalau enggak disakiti saya merasa kurang puas," kata Limbad kala itu.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi23 November 2024, 20:03 WIB

Sungai dan Gorong-gorong Meluap, Jalan Geopark Ciletuh Sukabumi Terendam Banjir

Erus menyebut ketinggian air kurang lebih 40 sampai 50 sentimeter.
Tangkapan layar jalan provinsi ruas Loji-Balewer-Puncak Darma di kawasan CPUGGp Kabupaten Sukabumi, terendam banjir pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Life23 November 2024, 20:00 WIB

7 Ciri Kamu adalah Seorang yang Fomo, Takut Ketinggalan Informasi dan Gila Medsos!

FOMO (Fear of Missing Out) adalah istilah yang merujuk pada perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang penting atau menarik yang sedang terjadi, biasanya di lingkungan sosial atau media.
Ilustrasi - Tanda Kamu Orang yang FOMO Tapi Mungkin Tidak Menyadarinya (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi23 November 2024, 19:49 WIB

Banjir Rendam Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua Sukabumi, Lalu Lintas Sempat Macet

Bencana banjir ini sempat menyebabkan kemacetan panjang.
Kondisi banjir di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore (23/11/2024). | Foto: P2BK Simpenan
Sukabumi23 November 2024, 19:33 WIB

Dinding Rumah Warga di Ciemas Sukabumi Jebol Dihantam TPT Ambruk

Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.
Kondisi rumah Mulyadi yang jebol di Kampung Bakanjati RT 03/04 Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 19:14 WIB

Jembatan Sungai Cibeureum Kota Sukabumi Ambruk, Akses Baros-Sindangpalay Putus

Hujan deras menyebabkan debit air Sungai Cibeureum meningkat secara signifikan.
Tangkapan layar video jembatan di Sungai Cibeureum Kota Sukabumi roboh pada Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi Memilih23 November 2024, 19:00 WIB

GRIB Jaya Cibeureum Apel Siaga Ayep-Bobby untuk Pilkada Kota Sukabumi

Ayep berharap pelaksanaan pencoblosan dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Calon Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki saat apel siaga bersama GRIB Jaya PAC Kecamatan Cibeureum pada Sabtu (23/11/2024).  | Foto: Tim Ayep Zaki
Sehat23 November 2024, 19:00 WIB

Kenali Kolesterol Tinggi pada Anak : Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Kolesterol tidak hanya menyerang orang dewasa saja, tetapi anak-anak pun bisa menderita penyakit ini.
Ilustrasi anak terkena kolesterol tinggi (Sumber : Freepik/@freepik)
Life23 November 2024, 18:00 WIB

Doa untuk Ibu Hamil Agar Persalinan Lancar dan Diberikan Kemudahan

Doa merupakan bentuk permohonan dan harapan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan kelancaran dan keselamatan dalam proses persalinan.
Ilustrasi -  Doa merupakan bentuk permohonan dan harapan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan kelancaran dan keselamatan dalam proses persalinan. (Sumber : pixabay.com/@mochow11)
Sukabumi Memilih23 November 2024, 17:58 WIB

Kumpul di Ciracap, PKB, PPP, dan Golkar Perkuat Koalisi untuk Pilkada Sukabumi

Kegiatan diawali jalan santai, senam, pembacaan doa, dan pembagian doorprize.
Dadang Hermawan di HUT Partai Golkar ke-60 tahun di Curug Luhur, Kampung Cikawung, Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (23/11/2024). | Foto: Istimewa
Sukabumi23 November 2024, 17:22 WIB

Banjir dan Pergerakan Tanah di Sagaranten Sukabumi, Perlu Relokasi Jalan dan Normalisasi Sungai

Petugas melakukan asesmen dan membantu warga yang terdampak.
Kondisi jalan yang terdampak pergerakan tanah di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa