SUKABUMIUPDATE.com - Pendiri WhatsApp Brian Acton menyatakan sudah waktunya bagi pengguna untuk meninggalkan Facebook, menyusul skandal baru dengan dugaan Facebook terlibat secara tidak langsung dalam dalam Pemilu Amerika tahun 2016.
Sebagaimana dilaporkan laman GSM Arena, 21 Maret 2018, perusahaan data mining dan analytic Cambridge Analytica telah menyalahgunakan data pengguna Facebook yang melanggar pedoman dan ketentuan.
Data tersebut memainkan peran besar dalam mempengaruhi pemilih pada Pemilu AS 2016, untuk mendukung kandidat Donald Trump. Skandal tersebut telah menyebabkan nilai saham Facebook mengalami penurunan besar dalam sepekan.
Banyak pihak di komunitas teknologi telah mengalihkan perhatian mereka pada diamnya Facebook dan CEO Mark Zuckerberg. Beberapa investor bahkan dilaporkan menuntut Facebook atas jatuhnya harga saham.
Acton menyuarakan melalui akun Twitter-nya bahwa orang-orang harus menghapus akun Facebook. "Hapus dan lupakan, sudah waktunya untuk peduli soal privasi," tulis Acton.
Brian Acton meninggalkan WhatsApp awal tahun ini. WhatsApp telah diakuisisi oleh Facebook senilai US$ 22 miliar dan hal itu telah menambah pundi-pundinya dengan kekayaan bersih US$ 5,5 miliar. Acton dikabarkan telah menginvestasikan senilai US$ 50 juta ke layanan saingan WhatsApp, yaitu Signal.
Sumber: Tempo