SUKABUMIUPDATE.com - Hari tanpa bayangan terjadi hari ini, Rabu, 21 Maret 2018. Hari tanpa bayangan merupakan saat matahari berada di atas garis khatulistiwa. Imbasnya, posisi matahari ini menghilangkan bayangan.
1. Kota Perlintasan Hari Tanpa Bayangan
Meski terjadi di garis khatulistiwa, tapi faktanya tidak semua wilayah Indonesia mengalami hari tanpa bayangan. Hanya di beberapa tempat saja yang mengalami fenomena ini, khususnya daerah yang dilewati garis khatulistiwa. Di antaranya, yaitu seperti Pontianak, Bonjol di Sumatera Barat, Kepulauan Batu di Nias, Kepulauan Kayoa di Halmahera Selatan, dan Pulau Waigeo di Papua Barat.
2. Penyebab Hari Tanpa Bayangan
Matahari adalah bintang yang berjalan. Sepanjang tahun, benda langit ini menempuh perjalanan mondar-mandir dari utara ke selatan. Perjalanan matahari itu disebabkan oleh kemiringan sumbu rotasi Bumi terhadap bidang edar matahari. Kemiringan sebesar 23,5 derajat inilah yang membuat tampak berayun sepanjang tahun matahari.
Selama perjalanan tersebut, matahari menyinggahi berbagai kota di Bumi. Persinggahan dilakukan bergilir sesuai posisi lintang kota di bola Bumi. Pontianak, misalnya, yang berada pada lintang 0 derajat, mendapat kesempatan disinggahi matahari sebanyak dua kali dalam setahun. Nah, matahari akan berada persis di atas kota-kota ekuator saat 21 Maret dan 21 September, yang kerap disebut hari tanpa bayangan.
3. Siang dan Malam Hari Sama
Saat hari tanpa bayangan terjadi, durasi siang dan malam hari akan sama. Fenomena ini disebut vernal equinox. Matahari akan mencapai titik puncak pada pukul 11.50 WIB. Titik tersebut diberi nama titik kulminasi.
Sumber: Tempo