SUKABUMIUPDATE.com - Google Doodle hari ini menampilkan sebuah gambar vintage, bernuansa sephia. Menghadirkan gambar seorang pria berkacamata dengan kamera video berlatar tiga manekin perempuan--sepertinya ini merujuk pada film Tiga Dara, salah satu karyanya dalam perfilman Indonesia. Ya, hari lahir Usmar Ismail yang ke-97 dirayakan Google hari ini. Tokoh perfilman bisa dibilang salah satu maestro film tanah air ini merupakan sosok komplet yang pernah ada di era 1950-1960an. Usmar tak hanya membuat film, tapi juga aktif serta punya karya di bidang penulisan drama dan puisi.
Bagaimana tidak, pria kelahiran Bukittinggi, 20 Maret 1921 ini salah satu tokoh yang menggeliatkan teater dan film di tanah air.
Ia pernah terlibat dan menjadi Ketua Permusyawaratan Kebudayaan Yogyakarta (1946-1948), ketua Serikat Artis Sandiwara Yogyakarta (1946-1948), ketua Akademi Teater Nasional Indonesia, Jakarta (1955-1965), serta ketua Badan Musyawarah Perfilman Nasional (BMPN).
Ia juga dikenal sebagai pendiri Perusahaan Film Nasional Indonesia bersama beberapa pengusaha film lain.
Beberapa judul film yang pernah ia garap di antaranya, Harta Karun (diangkat dari karya Moliere) pada tahun 1949. Lalu film Tjitra (1949) diangkat dari kisah dalam naskah drama buatannya. Judul ini lantas menjadi nama piala ajang Festival Perfilman Indonesia tiap tahunnya.
Film Darah dan Doa (1950), Enam Djam di Djogja (1951), Lewat Djam Malam (1954), Lagi-Lagi Krisis (1955), Tiga Dara (1956), Tamu Agung (1955), Anak Perawan di Sarang Penjamun (1962), Anak-Anak Revolusi (1964), Ananda (1970) adalah beberapa karyanya.
Seperti film Lewat Djam Malam, film Tiga Dara yang juga turut muncul dalam Google Doodle bersama ilustrasi Usmar Ismail hari ini sempat direstorasi digital. Film Tiga Dara pun dibuat ulang oleh sutradara Nia Dinata dengan judul Ini Kisah Tiga Dara.
Sumber: Tempo