SUKABUMIUPDATE.com - Pembahasan mitos atau fakta hari ini adalah soal benarkah kita harus minum delapan gelas air per hari? Selama ini setiap orang dianjurkan untuk minum air putih minimal delapan gelas sehari. Namun, berdasarkan studi yang terbit dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, "aturan" itu sebetulnya tidak baku.
Sebaliknya, menurut tim yang dipimpin Pascal Saker-pakar neurosains dan kesehatan mental dari University of Melbourne, Australia-ini, minumlah air sesuai dengan kebutuhan tubuh. "Dengarkanlah kerongkongan Anda, tak harus delapan gelas sehari," demikian menurut tim dalam artikel berjudul "Overdrinking, Swallowing Inhibition, and Regional Brain Responses Prior to Swallowing" itu.
Mereka menyatakan minum air putih secara berlebihan atau tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh malah akan membuat air sulit untuk ditelan dan membuat tubuh bekerja ekstra untuk menyerap air tersebut.
Michael Farrel-pakar biomedis dari Monash University yang juga anggota tim-mengatakan tubuh setiap orang memiliki mekanisme berbeda. Karena itu, setiap orang bisa saja membutuhkan air kurang dari delapan gelas sehari. "Atau mungkin lebih," kata dia, seperti dilansir laman Science Alert, akhir Februari lalu.
Terlalu banyak minum pun, kata dia, bisa menjadi masalah. Bisa saja seseorang malah keracunan atau mengalami hiponatremia alias kekurangan natrium dalam tubuh. Natrium memiliki fungsi utama untuk mengendalikan kadar air, mengendalikan tekanan darah dan fungsi saraf, serta memperlancar kinerja otot. Penyebab lain hiponatremia adalah diare dan mengkonsumsi obat-obatan seperti ekstasi.
Saker, Farrell, dan tim mencoba melihat berapa kadar air yang sebetulnya cocok untuk tubuh. Dalam studi, mereka meminta 20 responden penelitian untuk meminum air setelah melakukan dua hal, yakni saat merasa haus setelah berolahraga dan minum air secara berlebihan walaupun tidak haus.
Tim menemukan, hambatan untuk meminum air dialami para responden saat mereka meminum air secara berlebih. Tak tanggung-tanggung, menurut para responden, usaha menelan air tiga kali lebih sulit daripada biasanya.
"Ini bukti riset pertama bahwa tubuh tidak bisa menerima air putih secara berlebihan, meski memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan," kata Farrell. "Tubuh akan membentuk mekanisme pertahanan untuk air saat telah mencapai batasnya."
Tim juga melakukan pemindaian resonansi magnetik (fMRI) untuk mengukur aktivitas otak sebelum, saat, dan setelah para responden meminum air dalam dua kondisi tersebut. Hasilnya, aktivitas otak kanan meningkat saat tubuh menerima air putih secara berlebih.
Menurut Saker, hal itu menunjukkan korteks frontal-bagian otak yang berfungsi menanggapi rangsangan dan memori-bekerja menghadapi hambatan dari tubuh, dalam hal ini menerima air yang banyak. "Memang seperti inilah tubuh kita mengendalikan asupan cairan," kata dia.
Saker mengatakan hal tersebut sekaligus menjelaskan kenapa banyak kasus atlet yang meninggal setelah minum air secara berlebih. "Tubuh para atlet kaget saat menerima asupan air yang terlalu banyak," ujarnya.
Meski begitu, tim menekankan bahwa studi ini memang memerlukan kajian lebih mendalam. Sebab, tim belum memasukkan variabel umur dan faktor kesehatan. Satu hal yang jelas sekarang: minum air delapan gelas hanya mitos.
Sumber: Tempo