SUKABUMIUPDATE.com - Pedagang Compact Disk (CD) lagu dan film di sudut Kota Sukabumi mengeluh karena usahanya kini semakin lesu. CD seakan tak dilirik lagi seiring kemudahan orang mengakses internet. Tinggal mencari situs yang diinginkan kemudian klik, maka deretan film atau lagu yang dikehendaki muncul lalu download.
Sebelum internet berkembang seperti saat ini, CD menjadi sarana hiburan masyarakat. Penjual CD banyak dikerumuni pembeli yang tanya lagu ini dan film itu.
Keadaan ini yang dialami Saefudin (55 tahun), penjual CD di Jalan Ahmad Yani, Kota Sukabumi. Saefudin merupakan salah satu dari beberapa penjual CD yang masih bertahan. Dia sempat merasakan manisnya usaha tersebut hingga bisa menyewa sebuah kios khusus menjual CD. Lambat laun, usahanya meredup pendapatnya semakin menurun dan kios yang disewanya ditinggalkan.
BACA JUGA:Â Cari Tahu Yuk, Nih Jenis Parfum yang Lagi Hits di Sukabumi
Kini Saefudin menjual CD di sebuah lapak Pedagang Kaki Lima (PKL).
"Sekarang itu sudah berbeda, dulu kalau anak- anak bahkan dewasa kalau pergi ke pasar pasti pengen beli kaset VCD atau DVD, sekarang boro-boro," ungkapnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (15/2/2018).
Kendati demikian, Saefudin yakin usahanya masih bisa menghidupi keluarganya. Pembeli memang tak banyak, dari kalangan orangtua dan anak-anak saja. Juga musiman seperti saat momen liburan panjang sekolah, perayaan hari besar islam dan ramadhan. Termasuk kalau banyak yang menggelar repsesi nikahan.
BACA JUGA:Â Yuk Tengok, Usaha Furniture dari Limbah Kayu di Desa Cibodas Sukabumi
"Nah kaset yang murottal, qosidah, qori, itu masih banyak peminatnya kalau bulan Maulid dan Rajab. Anak-anak sekolah juga kadang suka pada beli stok kalau libur panjang. Nah dangdut sama sundaan juga cukup laris kalau musim-musim nikah suka ada," tutupnya.
Untuk harga, perkeping CD yaitu Rp 10 ribu.