SUKABUMIUPDATE.com - Rusia, Jepang, dan Cina telah menyelesaikan serangkaian peluncuran satelit pada 1 hingga 3 Februari 2018 dengan misi yang berbeda. Hal itu terungkap berdasarkan laporan laman Sattelite Today pada 5 Februari 2018.Â
Rusia, pada 1 Februari lalu, membawa dua satelit Kanopus 5 Earth Observation (EO) di sebuah roket bernama Soyus 2.1a. Dalam misi tersebut, sembilan satelit dengan ukuran kecil di bawah kontrak federal dan komersial Glavkosmos ikut bergabung. Menurut laporan badan antariksa federal Rusia empat satelit kecil milik perusahaan yang mengumpulkan data jaringan Spire Global juga ikut diluncurkan.
Peluncuran ini membawa misi untuk mengumpulkan data jaringan seperti, melacak keberadaan kapal, cuaca dan suhu melalui satelit. Bagi Rusia ini adalah peluncuran yang pertama setelah kegagalannya mengorbitkan satelit Meteor M 2-1 pada November lalu.
Adapun Cina meluncurkan roket Long March 2D dari pusat peluncuran satelit Jiuquan pada 2 Februari 2018. Dengan muatan satelit bernama Zhangheng 1, yang merupakan satelit Seismo-Electromagnetic Satellite (CSES) berukuran 730 kilogram. Peluncuran yang didanai oleh European Space Agency (ESA) ini membawa misi untuk merekam data elektromagnetik terkait gempa bumi lima tahun ke depan.
Satelit Zhangheng 1 juga membawa Chimera, alat yang dikembangkan ESA guna mengevaluasi perilaku di ruang memori berbeda dan dua perangkat optik baru. Selain itu satelit in berisi receiverradio yang mampu menangkap sinyal posisi dari kapal laut dan pesawat terbang.
Tidak kalah dengan Rusia dan Cina, Jepang, melalui Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), juga berhasil melakukan peluncuran eksperimental pada 3 Februari 2018. Peluncuran tersebut membawa satelit pada roket SS-520 yang dimodifikasi setelah Januari gagal meluncur.
Dengan waktu 7 menit 30 detik, JAXA menyelesaikan misi tanpa hambatan dan penerbangan yang disisipkan satelit ke orbit tepat pada sasarannya. Roket yang dimodifikasi tersebut membawa misi untuk menunjukkan penggunaan teknologi teknik sipil pengembangan roket dan satelit.
Sumber: Tempo