SUKABUMIUPDATE.com - Tim arkeolog dari University of Haifa, Israel, menemukan fosil manusia purba Homo sapiens tertua di luar Afrika. Dengan ditemukannya fosil ini, migrasi H. sapiens diperkirakan lebih jauh dari yang diprediksi sebelumnya. Fosil ini berusia 177-194 ribu tahun.
Tim yang dipimpin Mina Weinstein-Evron menemukan fosil ini di Gua Misliya. "Kami sedang menggali gua yang ada di lereng Gunung Karmel di pantai utara Israel saat menemukan fosil gigi ini. Gua itu merupakan gua prasejarah," ujar dia, seperti dilansir laman NPR, Kamis, 25 Februari 2018.
Gua yang runtuh itu, kata Evron, sebelumnya pernah ditempati manusia selama beberapa ribu tahun lamanya. Semua bukti arkeologi di gua tersebut menunjukkan bahwa orang-orang kuno yang tinggal di gua tersebut adalah pemburu.
"Mereka memburu hewan, terutama hewan mamalia ungulata sejenis rusa atau hewan ternak lainnya. Juga, hewan liar yang punah (aurochs) yang merupakan nenek moyang dari bison dan beberapa hewan kecil," kata Evron. "Mereka membangun perapian disepanjang gua, diatur dengan saksama."
Weinstein-Evron menjelaskan, penghuni gua tersebut membuat peralatan berbahan batu dengan teknik Levallois. Teknik ini berasal dari Afrika yang digunakan sekitar 300 ribu tahun lalu oleh H. sapiens.
Selain menemukan alat batu, Evron juga menemukan tulang rahang atas yang diperkirakan tulang dari penduduk kuno tersebut. "Itu adalah rahang kiri atas, dengan bagian rongga hidung dan tulang pipi yang masih utuh. Sangat terlihat mirip dengan manusia modern," ujarnya. "Ini benar-benar seperti kita."
Ahli Paleoantropologi di Universitas Tel Aviv, Israel, Israel Hershkovitz melihat bahwa fosil tersebut masih memiliki gigi yang utuh dan menegaskan bahwa itu memang milik H. sapiens. "Sejenis saya, kamu dan kalian. Fosil tersebut berusia antara 177 ribu dan 194 ribu tahun dan menjadikan fosil tertua yang ditemukan di luar benua Afika," kata dia.
Sumber: Tempo