SUKABUMIUPDATE.com - Gempa Lebak tidak hanya berdampak di wilayah selatan Banten. Lindu bermagnitudo 6,1 yang mengguncang Banten, Jakarta, dan Jawa Barat, Selasa, 23 Januari 2018, itu juga berdampak kerusakan bangunan di Kota dan Kabupaten Sukabumi, Cianjur, serta Bogor. Ilmuwan gempa menyebut faktor geologi ikut berpengaruh.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Geologi Sri Hidayati mengatakan, wilayah Sukabumi dan Cianjur berada dekat dengan sumber gempa di Samudera Hindia selatan Jawa akibat jalur subduksi atau penunjaman lempeng Indo-Australia ke lempeng Eurasia. "Selain itu, juga ada sesar aktif di darat yaitu Sesar Cimandiri dan sesar-sesar lainnya yang belum teridentifikasi dengan baik," katanya, Jumat, 26 Januari 2018.
Berada di daerah rawan gempa, faktor geologi setempat menguatkan efek guncangan gempa bumi. Menurut Sri, batuan di daerah ini umumnya tersusun oleh batuan berumur Kuarter yang bersifat urai, lunak dan lepas, sehingga merperkuat efek guncangan gempa bumi.
Secara geologi Jawa Barat disusun oleh endapan berumur Kuarter, berupa endapan pantai dan endapan sungai. Jenis batuan ini bersifat lunak, lepas dan urai. Kondisi bangunan yang tidak tahan gempa bisa membuat bangunan mudah rusak.
Sri mengatakan belakangan ini potensi gempa di wilayah selatan Jawa Barat sering melepaskan energi. Namun wilayah selatan lain di Jawa Tengah hingga Bali punya potensi ancaman gempa yang sama. "Wilayah selatan Jawa Timur dan Bali pernah terjadi gempa bumi yang menyebabkan tsunami di Banyuwangi tahun 1994," katanya.
Sumber: Tempo