SUKABUMIUPDATE.com - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Bandung menghelat acara publik untuk menyaksikan fenomena gerhana bulan total Blue Blood Supermoon pada Rabu malam, 31 Januari 2018.
Pendaftaran ke kantor Lapan dibuka gratis maksimal untuk 50 orang. "Ada dua teleskop yang disiapkan untuk mengamati gerhana bulan total," ujar ketua panitia acara tersebut, Agustinus Gunawan Admiranto, Rabu, 24 Januari 2018.
Sebuah teleskop disiapkan khusus untuk merekam proses gerhana. Sebuah teleskop lain dipakai untuk publik secara bergantian. Lokasi pengamatan berada di kantor Lapan.Â
Sebenarnya, menurut Gunawan, proses gerhana bulan bisa disaksikan langsung oleh mata tanpa alat bantu. Namun, dengan teleskop pengamat bisa melihat jelas kawah-kawah di bulan. "Kita akan membandingkan situasi kawah saat gerhana dan setelahnya," ujar peneliti Astronomi dan Astrofisika di Lapan Bandung itu.
Peminat yang mendaftar, diminta datang sore sebelum proses gerhana bulan total dimulai sekitar pukul 19.00 WIB. Gunawan memulai acaranya dengan ceramah tentang gerhana bulan itu. "Penjelasan kenapa gerhana itu terjadi dan tergolong unik atau langka," katanya.
Saat gerhana itu, bulan tengah purnama. Purnama 31 Januari 2018, yang disertai gerhana bulan total, dikenal dengan sebutan "bulan darah" karena tampak kemerahan. Namun khusus untuk peristiwa akhir Januari itu, karena bertepatan dengan purnama kedua pada Januari, sebutannya berubah menjadi Blue Blood Supermoon.Â
Keseluruhan proses gerhana bulan total akan terjadi selama 5 jam 17 menit dengan durasi gerhana total 1 jam 16 menit 4 detik. Proses gerhana dimulai sejak matahari terbenam sampai tengah malam, dan puncak gerhana bulan total terjadi pukul 20.31 WIB.
Peristiwa gerhana itu bisa diamati dari Asia, termasuk Indonesia, sebagian wilayah Eropa, Rusia, Australia, wilayah Pasifik, serta wilayah Amerika barat dan utara. Satu syarat penting lainnya, kondisi langit malam sedang cerah. "Kalau mendung, acaranya hanya ceramah gerhana, tidak ada rencana lain," kata Gunawan.
Selain di Lapan, komunitas dan mahasiswa astronomi di Bandung punya rencana yang sama. Mereka akan mengamati di kampus ITB. Adapun komunitas Langit Selatan akan mengamati di sebuah hotel di Bandung.
Sumber: Tempo