SUKABUMIUPDATE.com - Meteor yang meledak di langit Michigan, Amerika Serikat, Selasa, 16 Januari 2018, ditemukan Robert Ward. Dia ilmuwan independen astronomi, yang menemukan bongkahan batu meteorit tersebut, dua hari setelahnya.
"Dua hari lalu, benda ini berada jauh dari bumi. Sekarang saya menggenggamnya. Rasa bahagia saya tidak terkira," kata dia, seperti dilansir laman Newsweek, Jumat, 19 Januari 2018.
Dalam mencari bongkahan tersebut, Ward dan tim menggunakan basis seismik. Selain itu, mereka juga mewawancarai saksi di sekitar lokasi jatuhnya meteor. "Data kami cukup lengkap," kata Ward.
Ward dan tim pun harus mencarinya di tanah bersalju selama 15 menit. Dan akhirnya, mereka mendapatkan bongkahan meteorit yang dicarinya. Mulanya dia ragu akan batu hitam tersebut. Tapi, setelah diamati lebih lanjut, memang batu tersebut adalah meteorit.
Ward dikenal sebagai pemburu meteor. Dia, bahkan, pernah beberapa kali ditangkap di negara-negara Timur Tengah karena diduga menjadi mata-mata. Selain itu, dia juga hampir diculik Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia (FARC), tentara rakyat Kolombia. Dia berencana masih akan mencari pecahan lain, pekan depan.
Sebelumnya, meteor berdiameter dua meter jatuh di Oberlin College di Ohio, Amerika Serikat, 20.08 waktu setempat, Selasa, 16 Januari 2018. Pejabat Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengkonfirmasi bahwa kamera meteor NASA merekam kejadian tersebut. Gambar itu menunjukkan bola putih mungil melintas sampai kilatan cahaya terang terlihat.
Pada waktu yang sama, survei geologi Amerika Serikat melaporkan sebuah Meteorit M 2.0 jatuh di lokasi sekitar 5 mil sebelah barat New Haven, Connecticut, Amerika Serikat. Pimpinan kantor lingkungan meterorid NASA Bill Cooke di Alabama merasa terkejut mendengarnya. "Ini pasti sebuah meteorid," kata Cooke, seperti dilansir laman Detroit News pada, Selasa, 16 Januari 2018.
Kejadian tersebut adalah peristiwa besar yang secara astronomis merupakan pemandangan langka bagi Michigan. Hal itu sontak ramai dibicarakan di media sosial yang mengaitkannya dengan UFO. Cooke memperkirakan meteorid yang jatuh itu berdiameter sekitar satu atau dua meter, dengan berat lebih dari satu ton dan menempuh jarak hingga 40 ribu sampai 50 ribu mil (60-85 ribu kilometer) ke bumi.
"Di Michigan mereka jarang melihat kejadian itu," kata Cooke. Beda dengan di tempat lain di planet ini. "Mungkin terjadi beberapa kali di setiap bulannya."
Sumber: Tempo