SUKABUMIUPDATE.com - Grup musik wanita asal Korea Selatan, Apink, menerima ancaman serangan bom di banyak lokasi acara mereka dalam enam bulan terakhir.
Terungkap sejak bulan Juni, Apink telah menerima sekitar 30 panggilan telepon ancaman bom, baik di Korea Selatan maupun di luar negeri. Pada 22 November 2017, sebuah panggilan telepon berdering di Kantor Polisi Tokyo Nakano di Jepang. Penelepon mengatakan bahwa sebuah bom telah ditempatkan di dalam Nukio Zero Hall, lokasi konser Apink.
Sejumlah polisi dikerahkan ke tempat kejadian. Namun tidak ditemukan bahan peledak dan acara tersebut tertunda selama satu jam. Ancaman serupa juga diterima Apink saat konser di Taiwan dan Hong Kong.
Menurut analisis suara oleh National Forensic Service, semua ancaman bom dibuat oleh individu yang sama. Setelah melacak nomor teleponnya, tersangka ditemukan sebagai pria Korea-Amerika berusia 31 tahun yang tinggal di Kanada.
Alasan sebenarnya untuk mengancam grup musik tersebut belum diketahui. Tersangka sempat diwawancara sebuah media online pada Juni 2017. Saat itu dia mengaku marah saat melihat anggota Apink bernyanyi di sebuah pertunjukan.
Pada Juli 2017, Kantor Polisi Gangnam, Seoul mengirim permintaan ke Interpol Kanada untuk penyelidikan kooperatif. Interpol kemudian mengeluarkan Red Notice, sebuah permintaan untuk penangkapan seseorang untuk diekstradisi.
Saat ini, otoritas kehakiman Korea sedang dalam proses meminta ekstradisi pelakunya dari Kanada. Namun, karena proses ini telah tertunda, polisi Kanada tidak dapat secara aktif melakukan langkah untuk menemukan lokasi tersangka.
Baru-baru ini Apink membatalkan kembali acara jumpa penggemar setelah ada ancaman bom yang dilaporkan di lokasi acara mereka. Pada 6 Januari 2018 pukul 4.15 waktu setempat, seorang penelpon anonim menelepon sebuah toko elektronik di Guri. Sebelum menutup telepon, ia memperingatkan, "Saya menanam sebuah bahan peledak."
Acara jumpa penggemar Apink dijadwalkan pada pukul 5.00Â di toko yang sama. Polisi dan petugas pemadam kebakaran mengevakuasi sekitar 200 pembeli dari toko tersebut, sementara pasukan polisi melakukan pencarian di dalam dan sekitar bangunan untuk melacak bahan peledak.
Seorang sumber dari departemen kepolisian menyatakan, "(Penelpon) tidak secara langsung menyebutkan Apink, namun mengingat suara pemanggil dan kecenderungan kejahatan tersebut, sangat mungkin bahwa ini adalah orang yang sama yang mengirim ancaman bom dimana Apink muncul di tempat sebelumnya. kesempatan."
Polisi membatalkan acara jumpa penggemar tersebut untuk mencegah bahaya. Dengan pelakunya yang masih berkeliaran, kekhawatiran terus meningkat. Setiap kali ada ancaman bom, puluhan petugas polisi harus dikerahkan, dan kejadian tersebut ditunda atau dipindahkan ke lokasi lain.
Oh Jong Hun, Direktur Agensi Plan A, menyatakan, "Para anggota dan pegawai agensi semuanya kelelahan secara mental dari ancaman yang terus-menerus."
Rencananya, Apink akan menggelar konser mereka bertajuk PINK SPACE 2018 dari 12-13 Januari di SK Handball Stadion, Seoul Olympic Park.
Sumber: Tempo