SUKABUMIUPDATE.com - Ketua DPP Partai Gerindra, Heri Gunawan menilai, masyarakat Jawa Barat akan mendukung pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Sudrajat-Ahmad Syaikhu. Ini berkaitan dengan pengalaman, Jawa Barat menjadi basis suara bagi Prabowo pada pilpres 2014 lalu.
Pria yang akrab disapa Hergun ini menambahkan, sekitar 70 persen warga Jabar menginginkan Prabowo menjadi presiden. Artinya, tidak ada lagi keraguan masyarakat Jabar untuk mendukung pilihan Prabowo dalam pilgub nanti.
"Berkali-kali Pak Pabowo sampaikan, kalau orang - orang baik tidak mau berpolitik, maka nanti yang akan berkuasa adalah orang-orang yang kurang baik," ujar Hergun Rumah Aspirasi Heri Gunawan, Jalan Arif Rahman Hakim, Kota Sukabumi, Sabtu (6/1/2018).
BACA JUGA:Â Pilkada, Polres Sukabumi Kota Gelar Simulasi Pengamanan
Melalui mekanisme dan jalan yang berliku, tambah Hergun, Partai Gerindra telah menempatkan pilihan kepadk Mayjen (purn) Sudrajat sebagai Calon Gubernur Jabar dan Ahmad Syaikhu sebagai Calon Wakilnya untuk bertarung pada Pemilihan Gubernur, 27 Juni 2018 mendatang.
"Pasangan ini resmi diusung oleh parpol Koalisi Umat, yakni Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Amanat Nasional," kata Hergun.
Ia meyakini, bersatunya Sudrajat dan Ahmad Syaikhu adalah wujud bersatuanya umat. Pasangan ini bukan sekadar pilihan koalisi partai semata. Tapi pilihan umat di Jabar.
"Pasangan ini akan saling melengkapi satu sama lain, layak dan sangat diperhitungkan," jelasnya.
BACA JUGA:Â Amankan Pilkada, Polres Sukabumi Kota Terjunkan 680 Personil
Lebih lanjut, menurut pepatah karuhun Sunda, untuk menjadi seorang pemimpin harus memiliki beberapa kriteria 3 N. Yakni nyakola, nyunda, dan nyantri.
"Pertama nyakola, Sudrajat-Syaikhu adalah kolaborasi orang cerdas. Sudrajat putra Pasundan produk kampus ternama di dunia, Harvard University. Sedangkan Syaikhu adalah produk dalam negeri yakni Sekolah
Tinggi Akutansi Negara (STAN). Keduanya bukan hanya cerdas, tetapi juga visioner," tutur Hergun.Â
"Kedua, Nyunda, Secara geografis, Sudrajat-Syaikhu adalah kolaborasi cantik. Sudrajat putra keturunan Sumedang-Cianjur asli. Sementara Syaikhu putra Cirebon yang kini eksis berkarir di Kota Bekasi. Sudrajat adalah referensi Jabar Selatan, sedangkan Syaikhu delegasi dari Pantura dan Metropolitan," tambah Hergun.
BACA JUGA:Â Hanafie Zain Datangi Mapolres Sukabumi Kota, Ada Apa?
Kemudian untuk kriteria nyantri, kata Hergun, Sudrajat-Syaikhu adalah kolaborasi nasionalis-religius. Tanah Pasundan tidak bisa dipisahkan dengan sejarah perjuangan para ulama. Sudrajat-Syaikhu adalah referensi dari kedua unsur tersebut.
"Yang satu mantan tentara, yang satu figur yang sangat dekat dengan ulama," tandasnya.
Ditambahkan Hergun, Sudrajat-Syaikhu adalah kolaborasi militer-sipil. Sudrajat mantan prajurit TNI berprestasi. Sementara Syaikhu adalah sipil dengan sederet pengalaman.
BACA JUGA:Â Eks Sekda Kota Sukabumi All Out Dukung Mantan Kapolda Jabar di Pilgub 2018
"Sudrajat-Syaikhu adalah pasangan yang sangat diidamkan. Keduanya memiliki catatan pengalaman yang begitu paripurna, pekerja senyap yang tak terbebani pencitraan. Sudrajat-Syaikhu adalah calon pemimpin yang ingin bekerja untuk rakyat Jawa Barat, bukan menjadi kacung para konglomerat," bebernya.
Hergun yakin, dengan kolaborasi apik itu, pasangan ini akan membuat Jawa Barat menjadi lebih baik lagi. Paket ini bisa melanjutkan mimpi - mimpi besar dalam berbagai aspek yang berpihak untuk rakyatnya.
"Dengan semangat mengabdi dan melayani rakyat, mari bersama kita berjuang menjadikan Provinsi Jawa Barat yang Tertib, Aman, Kuat, Wibawa dan Amanah," pungkasnya.