SUKABUMIUPDATE.com - Miris. Objek Wisata Puncak Buluh di Desa Karang Anyar, Kecamatan Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi nampaknya mulai tak dilirik wisatawan. Puncak Buluh kini terbengkalai.
Kondisi objek wisata yang mempunyai Ikon sensasi berpayung awan saat ini sudah menghawatirkan. Beberapa fasilitas terlihat tidak terawat. Sampah di mana-mana, dan beberapa bangunan penunjang rubuh.
BACA JUGA:Â Puncak Tugu, Nikmati Sunset dan Makan Nasi Liwet Khas Mekarjaya Kabupaten Sukabumi
Padahal, Puncak Buluh sempat menjadi tempat favorit para wisatawan lokal dan luar daerah. Pemandangan dari atas bukit jadi daya tariknya.Â
"Sekarang Puncak Buluh sudah sangat sepi pengunjung. Warung - warung yang biasa berjualan di tempat ini sudah banyak yang ditinggalkan penghuninya," ujar Sukandi (52 tahun) salah satu pengelola wisata Puncak Buluh, Minggu (24/12/2017).Â
Ditanya soal pengelolaan dan penanggung jawab wisata Puncak Buluh, Sukandi menjelaskan, uang hasil retribusi Puncak Buluh dibagikan kepada dua pihak pengelola. Yakni Perhutani dan Pemerintah Desa Karang Anyar.Â
BACA JUGA:Â Pesona Curug Three in One di Pajampangan Kabupaten Sukabumi
Perhutani mendapatkan bagian sekitar 70 persen, dikarenakan tanah yang pakai tempat wisata Puncak Bukuh adalah milik perusahaan pelat merah itu. Perhutani juga bertindak sebagai pemodal. Pemerintah Desa dan Karangtaruna Desa Karang Anyar hanya mendapat bagian 30 persen sebagai pengelola harian.
Fakta di lapangan, pengelolaan dan perawatan Puncak Buluh terkesan monoton. Redupnya gairah wisata di Puncak Buluh, tentunya sangat disayangkan. Padahal, pengembangan wilayah Selatan Kabupaten Sukabumi tengah menjadi Prioritas Pemerintah Daerah.