SUKABUMIUPDATE.com - Apakah Anda masih ingat film Jumanji? Film yang dirilis tahun 1995 ini kerap ditayangkan di TV. Kisahnya tentang dua orang anak yang tidak sengaja mengundang binatang buas ke rumahnya setelah memainkan Jumanji.
Cerita Jumanji berlanjut 22 tahun kemudian. Namun, format permainan dan karakternya berbeda. Jumanji telah berubah dari board game menjadi sebuah video game. Video game Jumanji tidak sengaja ditemukan oleh Spencer (Alex Wolff), Bethany (Madison Iseman), Fridge (SerDarius Blain), dan Martha (Morgan Turner). Mereka adalah empat anak muda yang tengah menjalani hukuman dalam gudang sekolah.
Bosan membereskan gudang sebagai bentuk hukuman, mereka memutuskan untuk bermain Jumanji. Keputusan mereka berujung pada kejadian ajaib. Keempatnya masuk ke dalam arena video game Jumanji, yaitu sebuah hutan belantara.
Penampilan empat anak muda tersebut ikut berubah sesuai dengan karakter video game yang dipilih. Spencer menjelma sebagai Dr. Smolder Bravestone (Dwayne The Rock Johnson), pria kuat dengan jiwa kepemimpinan tinggi.
Kemudian ukuran tubuh Fridge menyusut dan kemampuannya melemah karena menjadi Moose Finbar (Kevin Hart). Martha hadir lebih kuat dan tangkas sebagai Ruby Roundhouse (Karen Gillan). Sementara Bethany bernasib naas karena berubah menjadi laki-laki berbadan tambun Sheldon Oberon (Jack Black).
Mereka berempat memiliki misi untuk mengembalikan batu permata ke patung jaguar yang menjadi lambang hutan tersebut. Mereka harus bisa menuntaskan misi tersebut demi pulang ke dunia nyata. Berhasilkah usaha mereka?
Jumanji: Welcome to the Jungle hadir sebagai film yang menghibur. Alur ceritanya mudah diikuti serta mengundang tawa berkat lelucon yang dilontarkan para pemain. Kevin Hart dan Jack Black mencuri perhatian sepanjang film.
Sutradara Jake Kasdan juga piawai menggambarkan konsep video game. Berbagai macam elemen ditampilkan dengan detail sehingga penonton merasa para karakter benar-benar masuk dalam Jumanji.
Tengok saja bagaimana mereka memperlakukan nyawa saat tengah beraksi. Atau kehadiran para karakter pendamping yang bertingkah bak sistem komputer.
Meski begitu, ada satu kelemahan terbesar film Jumanji: Welcome to the Jungle. Nuansa film ini kurang menggambarkan ide dasar permainan tersebut. Kemunculan para binatang tertutup oleh deretan aksi di hutan belantara. Welcome to the Jungle malah sebenarnya mampu menjadi film petualangan seru yang berdiri sendiri tanpa embel-embel sekuel Jumanji.
Sumber: Tempo