FAO Bangun Unit Pemrosesan Tepung Sagu Terintegrasi di Konawe

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Pangan dan Pertanian Dunia, Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian, Senin 18 Desember 2017, merayakan peresmian unit pemrosesn tepung sagu terintegrasi di Desa Label, Kecamatan Besulutu, Kabupaten Konawe, Sulaweri Tenggara.

 “Saya berharap pusat pemrosesan sagu yang terintegrasi akan meningkatkan nilai sagu menjadi produk yang diminati pasar global sekaligus memperbaiki kesejahteraan penduduk Besulutu dan Konawe,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Konawe, M. Akbar, dalam keterangannya Selasa 19 Desember 2017.

Akbar juga berharap bahwa proyek ini dapat dicontoh dan direplikasi di daerah lain yang memiliki potensi serupa. Di samping Kecamatan Besulutu, daerah potensi sagu yang besar di Konawe adalah Kecamatan Puriala, Lambuya, Meluhu, dan Sampara.

Unit Pengolahan Sagu Terintegrasi yang dibangun dan didukung FAO itu menekankan upaya peningkatan pemrosesan yang higienis, dengan ongkos produksi yang efisien dan bahkan pemanfaatan limbah dengan teknologi yang tepat untuk menjamin unit pemrosesan yang ramah lingkungan.

Bila dibandingkan dengan pemrosesan cara tradisional di mana sagu dipanen dengan alat sederhana, menggunakan air sungai untuk pemrosesan, maka unit pemrosesan sagu modern menggunakan mesin pemarut batang sagu tepat, penggunaan sumber air bersih dengan kolam proses tepung basah yang terpisah sehingga mampu menghasilkan kualitas yang jauh lebih baik dengan waktu proses yang lebih singkat. Dengan penggunaan teknologi yang modern, pemrosesan hanya memerlukan empat jam untuk sebuah batang sagu.

Dengan rumah pengeringan yang terpisah, sepanjang hari terang, satu batang sagu akan menghasilkan sekurangnya 200 kg sagu dalam tiga hari saja. Sementara itu apabila menggunakan pemrosesan tradisional akan memakan waktu sampai satu minggu dengan hasil yang lebih sedikit dan kualitas yang rendah.

Sebagai bagian dari unit pemrosesan “tanpa-limbah”, limbah dari kulit sagu dimanfaatkan untuk memproduksi arang, sementara itu limbah ampas sagu digunakan sebagai media tumbuh jamur yang dapat dikonsumsi sementara limbah cair dapat dimanfaatkan sebagai sumber bio-gas atau ethanol. Awalnya, limbah pemrosesan sagu tidak dimanfaatkan sama sekali, sementara limbah cair menjadi sumber polusi sungai setempat.

Samsuddin, salah satu petani sagu di desa Labela, mengatakan bahwa dia sangat senang dengan fasilitas unit pengolahan sagu terintegrasi ini sekaligus pelatihan-pelatihan yang diberikan. “Dulu kita biasanya membuang limbah sembarangan yang merugikan dan mematikan tumbuhan lainnya,” ujarnya.

Terlepas dari keberhasilan demonstrasi pengembangan teknis pemrosesan sagu, dengan investasi pembangunan dua unit pemrosesan sagu terintegrasi, dan mendukung unit usaha bisnis tepung sagu yang dikelola oleh kelompok wanita, FAO memandang bahwa masih banyak upaya yang perlu dilakukan untuk menjamin program dan usaha ekonomi ini menjadi usaha berkelanjutan

“Dengan serah terima program yang dilakukan FAO hari ini, kita masih berada dalam masa kritis dan harus terus berupaya jangan sampai kehilangan momentum. Hanya dengan upaya bersama dari seluruh pemangku kepentingan baik dari pemerintah dan pihak swasta maka kesempatan yang besar ini dapat menjadikan pemanfaatan tanaman sagu dan pemrosesan tepung sagu akan menjadi industri pedesaan yang membawa keuntungan ekonomi di wilayah timur Indonesia,” ujar Mark Smulders, Kepala Perwakilan FAO di Indonesia.

Sulawesi Tenggara adalah penghasil sagu terbesar setelah Papua dengan luasan saat ini berkisar 5.000 hektar. Dari generasi ke generasi, penduduk di provinsi ini memanfaatkan sagu alam dari hutan sagu. Tetapi sejak 2016, FAO menjadi pionir pemanfaatan sagu yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi bekerja sama dengan kelompok tani di Kabupaten Konawe dan Konawe Selatan dan kelompok pengolah makanan di Kota Kendari.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Sehat26 November 2024, 09:00 WIB

Cara Mudah Membuat Teh Jahe untuk Mengobati Asam Urat

Teh jahe memang sering disebut-sebut sebagai minuman herbal yang memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk potensi untuk membantu meredakan gejala asam urat.
Ilustrasi - Resep Teh Jahe, Minuman Menenangkan dan Menyehatkan. | Foto: Freepik
Food & Travel26 November 2024, 08:46 WIB

Pilkada Serentak! 27 November 2024 Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup

Penutupan ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor: 25/BBTNGGP/Tek/B/11/2024.
Pemandangan Gunung Gede Pangrango. | Foto: Instagram/@bbtn_gn_gedepangrango
Science26 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 26 November 2024, Potensi Hujan Ringan Hingga Deras di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 26 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hujan pada Selasa November 2024. (Sumber : Pixabay.com/@_Alicja_)
Sukabumi25 November 2024, 23:54 WIB

Ribuan Warga Kabupaten Sukabumi Pindah Keluar Daerah di Tahun 2023

Pada tahun 2023, Kabupaten Sukabumi mencatatkan angka migrasi keluar daerah yang cukup signifikan, dengan sebanyak 25.484 warga tercatat pindah ke wilayah lain.
Ilustrasi - Ribuan Warga Kabupaten Sukabumi Pindah Keluar Daerah | Foto : Istimewa
Internasional25 November 2024, 23:00 WIB

Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei Serukan PM Israel Netanyahu Dihukum Mati

Pernyataan itu disampaikan Ali Khamenei saat menanggapi keputusan ICC untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan PM Israel Benjamin Netanyahu.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. (Sumber : press tv)
Sukabumi Memilih25 November 2024, 22:26 WIB

TPS Rawan di Pilkada 2024 Terpetakan, Ratusan Personel Polres Sukabumi Disiagakan

Polres Sukabumi menurunkan 900 personel polisi untuk mengamankan ribuan TPS Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi.
Apel Pergeseran Pasukan Pam TPS Ops Mantab Praja 2024 di halaman Mapolres Sukabumi, Senin (25/11/2024). (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih25 November 2024, 21:35 WIB

Jumlah Pemilih Tambahan Pilkada Kota Sukabumi 2024 Capai 1.719 Orang

1.719 orang DPTb Pilkada Kota Sukabumi 2024 tersebut merupakan total dari 926 pemilih pindah masuk dan 793 pemilih tambahan pindah keluar.
Ilustrasi pencoblosan. |Foto: Dok.SU
Nasional25 November 2024, 20:32 WIB

Menaker Yassierli Targetkan UMP 2025 Diumumkan Awal Desember

Menaker Yassierli mengatakan belum banyak yang bisa diomongkan dari hasil diskusinya dengan Presiden Prabowo Subianto soal UMP 2025.
Menaker Yassierli saat menerima aspirasi dan audiensi dari Forum Urun Rembug Nasional Serikat Pekerja & Serikat Buruh di Kantor Kemnaker. (Sumber : IG Yassierli)
Entertainment25 November 2024, 20:00 WIB

Jung Woo Sung Dikabarkan Sudah Punya Pacar Non Selebritis Saat Bersama Moon Gabi

Usai mengaku sebagai ayah dari anak dari Moon Gabi, muncul berita kalau Jung Woo Sung dikabarkan sudah lama mempunyai kekasih dari kalangan non selebriti.
Jung Woo Sung Dikabarkan Sudah Punya Pacar Non Selebritis Saat Bersama Moon Gabi (Sumber : Instagram/@tojws)
Sukabumi Memilih25 November 2024, 19:41 WIB

Daftar Pemilih Tambahan Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 Sebanyak 4.857 Orang

Menjelang pencoblosan Pilkada 2024, KPU Kabupaten Sukabumi sebut jumlah Daftar Pemilih Tambahan atau DPTb capai 4.857 Orang.
Ilustrasi pencoblosan. KPU sebut DPTb Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 sebanyak 4.857 orang. (Sumber : Dok. SU)