Tiga Jurus Pemerintah Aliri Listrik 2.500 Desa

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agoes Triboesono mengatakan terdapat tiga strategi pemerintah mengaliri listrik kepada 2.500 desa yang belum mendapatkan listrik.

"Untuk wilayah yang susah dicapai kita ada beberapa pendekatan, selain pendekatan infrastruktur," kata Agoes Triboesono dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 di Aula Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kamis, 30 November 2017.

Menurut Agoes pemerintah melalui kementerian ESDM memilimi pendekatan pra elektrifikasi. "Kita bagikan lampu tenaga surya hemat energi, ada programnya di Direktorat Jendera Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi," kata Agoes.

"Kedua kita pakai menggunakan energi-energi setempat, komunal, jadi kita bikin solar fotovaltaik (aplikasi panel surya untuk energi) seperi itu, kemudian kita listrik (memberikan aliran listrik) mereka, yang dikelola oleh mereka (masyarakat sekitar)," ujar Agoes.

Strategi ketiga menurut Agoes, jika sudah ada satu rumah di desa ada yang menerima aliran listrik, pemerintah lalu tinggal menyambungkan ke sebelah dan sekitarnya.

"Dengan tiga strategi itu diharapkan target 2.500 desa yang belum ada listrik itu bisa kita capai dan rasio elektrifikasi bisa kita tingkatkan," kata Agoes.

Hingga saat ini menurut Agoes terdapat 2.500 desa yang belum menerima aliran listrik. "Itu nanti kita konsolidasikan dan koordinasikan dengan teman-teman PLN (Perusahaan Listrik Negara)," kata Agoes.

Agoes Triboesono mengatakan masih terdapat sekitar tujuh persen rumah tangga di Indoneia belum mendapatkan Aliran Listrik.

"Tujuh persen rumah tangga di Indonesia masih belum teraliri listrik. Itu khususnya di bagian timur," ujar Agoes.

Menurut Agoes angka rasio elektrifikasi berada pada 93,08 persen pada Oktober 2017. Rasio elektrifikasi adalah jumlah rumah tangga yang berlistrik dibagi rumah tangga secara keseluruhan.

Agoes mengatakan Papua dan Nusa Tenggara Timur merupakan daerah yang rasio elektronifikasi listrik paling rendah di Indonesia. Di NTT berada pada angka 48.91 dan di Papua berada pada 58.99.

"Di Jawa juga belum 100 persen," kata Agoes.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)