SUKABUMIUPDATE.com - Pergerakan badai atau siklon tropis Cempaka mulai menjauhi perairan selatan Pulau Jawa. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, badai itu telah mengguyur Yogyakarta, Pacitan, dan beberapa daerah di Jawa Barat dengan hujan lebat.
"Hari ini, hujan lebat semakin berkurang. Sebab, secara bertahap, siklon tropis tersebut mulai menjauh dari Pulau Jawa," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Tony Agus Wijaya saat dihubungi, Rabu, 29 November 2017.
Setelah terpantau kemunculannya di Samudra Hindia selatan Jawa, badai bergerak ke arah laut selatan Yogyakarta dan Pacitan pada 27-28 November 2017. Mulai 29 November 2017 hingga seterusnya, badai terpantau bergerak menjauhi Pulau Jawa. Pada 2 Desember nanti, letak badai tropis ini akan semakin menjauhi Pulau Jawa. "Secara bertahap, dampak berkurang menjadi berawan, hujan ringan," ujar Tony.
Selain memicu hujan lebat seperti di Yogyakarta dan Pacitan, siklon tropis Cempaka ini berdampak pada Jawa Barat, terutama di sekitar pantai selatan Jawa Barat, seperti Pelabuhan Ratu di Sukabumi. Curah hujan pada Senin, 27 November 2017, dalam satu hari mencapai 159 milimeter atau masuk kategori hujan sangat lebat. Daerah selatan Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran pada 27-28 November 2017 pun diguyur hujan lebat.
Arah gerak siklon tropis yang selalu menjauhi khatulistiwa, ucap Tony, akan bergerak ke arah Australia. Badai itu bakal punah saat melewati daratan Australia atau di laut jika tekanan udara rendah semakin bertambah.
"Pada November-Maret, potensi munculnya siklon tropis di laut selatan Jawa masih ada. Tapi umumnya siklon tropis tersebut jauh dari Pulau Jawa dan bergerak ke arah Australia," tuturnya.
BMKG saat ini juga memantau potensi siklon tropis 96S. Berdasarkan analisis Rabu, 29 November 2017, bibit badai itu terpantau di Samudra Hindia sebelah barat daya atau berjarak sekitar 550 kilometer dari Bengkulu.
Sumber: Tempo