SUKABUMIUPDATE.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mewanti-wanti agar pelaksanaan pemilihan kepala daerah atau Pilkada serentak pada 2018 tidak memecah persatuan bangsa. Sebab, pemilihan tersebut merupakan proses demokrasi.
“Jangan sampai karena pemilihan gubernur, antar kampung menjadi tidak rukun. Jangan sampai karena pemilihan bupati atau wali kota, antar tetangga menjadi tidak rukun," kata dia ketika menyerahkan sertifikat tanah untuk rakyat di Alun-Alun Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin, 6 November 2017.
Bekas Wali Kota Solo itu menyatakan bahwa proses politik merupakan hal yang wajar dalam negara demokrasi. Karena itu, dia berharap agar masyarakat tidak mudah terprovokasi yang akhirnya menimbulkan gesekan. “Jangan sampai karena proses politik kita pecah. Apalagi gesekan antaragama, jangan sampai terjadi karena kita ini negara besar," Jokowi menegaskan.
Bukti Indonesia sebagai negara besar, ia melanjutkan, karena terdiri dari ratusan suku, pulau, bahasa, adat, agama, dan beberapa hal yang lain. “Politik biarlah politik. Bapak, ibu silakan memilih pemimpin yang baik setelah itu ya sudah. Rukun dengan tetangga, rukun antarkampung," kata dia di hadapan ribuan penerima sertifikat tanah Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Ngawi, Magetan, dan Ponorogo.
Menteri Agraria Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Bupati Madiun Muhtarom dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Madiun dan Kota Madiun juga mengikuti acara tersebut. Kegiatan itu berlangsung setelah Jokowi mengecek program terpadu Perhutanan Sosial di Desa Dungus, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.
Jawa Timur adalah salah satu daerah yang akan menjalani Pilkada pada 2018 mendatang. Saat ini ada dua nama yang diusung menjadi calon gubernur yaitu Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Keduanya adalah kader Nahdlatul Ulama yang memiliki banyak massa di Jawa Timur.
Sumber: Tempo