Kekerasan di Sekolah yang Tak Pernah Usai

Senin 06 November 2017, 08:29 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kekerasan di sekolah muncul kembali. Rakaman video viralnya menyeruak ke jagat maya dan warganet seluruh dunia bisa melihatnya. Ini tragedi kekerasan di sekolah yang memalukan. Sekaligus memprihatinkan.

Konon, menurut siaran pers Komisi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), penganiayaan terhadap siswa salah satu SMP di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung itu, beberapa hari lalu itu penyebabnya hanya sepele. Sang siswa --  korban penganiayaan guru matematika  itu – sengaja memanggil guru SMP tersebut tanpa “Pak”. Hanya karena itulah, sang oknum guru marah. Di video terlihat, anak itu dipukul, ditendng, dan kepalanya dibenturkan ke tembok.

“Ini sudah masuk kategori penganiayaan berat, karena tidak sekedar ditampar, tetapi siswa pun dibenturkan kepalanya ke dinding. Diduga akibat benturan tersebut, korban mengalami sakit di kepala,” ujar Retno Listyarti, komisioner KPAI bidang pendidikan di Jakarta, dalam siaran persnya, Senin (6/11). 

Tragedi kekerasan di SMP Pangkalpinang, Babel ini, adalah kasus yang kesekian puluh, bahkan kesekian ratus kali yang terjadi di Indonesia dari tahun ke tahun. Ada kalanya korbannya siswa. Kali lain korbannya guru. Bahkan korbannya, kadang, orang-orang awam yang ada di sekitar sekolah seperti  sopir, tukang ojek, dan pedagang kaki lima; di mana pelakunya, terkadang, anak-anak berseragam pelajar.

Semua  itu menggambarkan satu hal: pendidikan etika dan akhlak di sekolah tidak efektif. Bahkan mengalami kegagalan yang nyaris fatal. Dalam kondisi tertentu, misalnya, bila anak-anak berkumpul di sebuah lokasi di luar sekolah, masyarakat sering menduga bahwa di situ akan ada tawuran atau tindak kekerasan dan anarkisme. Penilian publik tersebut jelas tidak sepenuhnya salah. Ini karena kasus-kasus tawuran dan  kekerasan memang sering  muncul di antara “gerombolan” anak-anak sekolah tersebut.

Kenapa semua itu terjadi? Dalam kasus SMP Pangkalpinang, kenapa hanya karena tidak menyebut kata “Pak” –  kemudian guru matematika itu emosi dan memukul siswa? Di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat,  kasusnya lain lagi. Seorang siswa SMA Negeri 1 Kubu Raya,  dilaporkan ke polisi oleh gurunya sendiri. Sang murid menganiaya sang guru seusai pembagian raport kenaikan kelas,  Juni 2017 lalu. Gegaranya nilai pelajaran guru tersebut buruk sehingga pelaku tidak naik kelas. Sedangkan di Tomohon, seorang siswa terlibat dalam pengeroyokan dan pemukulan terhadap sopir angkot, Agustus 2017 lalu. Penyebabnya, mereka berada dalam kondisi mabuk minuman keras.

Kasus-kasus di atas, di mana guru dan siswa terlibat dalam kekerasan dan penganiayaan, sering kali terjadi di mana-mana, umumnya di perkotaan. Mungkin peristiwa itu terjadi akibat langkanya komunikasi, tiadanya keteladanan, minimnya pendidikan moral, dan kondisi anarkis yang menyeruak di tengah masyarakat.

Dr. Yudi Latif, Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) dalam seminar Mengenang Cak Nur di UIN Jakarta, Jumat (3/11) lalu menyatakan, di era madsos, anak-anak – bahkan kita semua – terjebak dalam kamar-kamar sempit  komunikasi tanpa sentuhan kemanusiaan.  Kids zaman now, kata Yudi,  sekarang menjadi  zombie  yang berjalan tertatih-tatih tanpa daya dalam hiruk pikuk belantara medsos yang penuh hoak,  ujaran kebencian, dan kekerasan. Dan kekerasan yang muncul di sekolah di mana korbannya menimpa sivitas akademika  -- baik di SD, SMP, SMA, bahkan sampai perguruan tinggi -- adalah dampak negatif dari pengaruh komunikasi sempit ala medsos yang belukar tadi.

Kasus  Pangkapinang, Kubu Raya, dan Tomohon adalah fenomena “superficial dari subculture” yang mendera anak didik dan guru di era medsos yang kering sentuhan kemanusiaan. Teknologi informasi yang seharusnya “membebaskan” -- yang terjadi justru “mengungkung” manusia dalam kamar-kamar sempit dan gelap seperti drama eksistensialisme Sartre. Dalam kegelapan itu, etika dan moralitas bukan lagi menjadi kesepakatan umum, tapi sudah menjadi ilusi pribadi tanpa hati.

Lalu di manakah “sekolah” untuk memperbaiki atau mengkonstruksi etika dan moral? Di masyarakat? Di rumah? Di lingkungan keluarga? Semuanya! Guru di era medsos mungkin lebih peduli pada info-info aktual atau pendapat yang merangsang naluri “kekuasaan” di gadgetnya. Begitu pula siswa, lebih peduli info-info kids zaman now ketimbang pelajaran etika dan moral yang membosankan. Sementara orang tua yang sibuk kerja terpaksa  “menitipkan” anak-anaknya untuk dididik totally di sekolah yang langka kehangatan kemanusiaan. Apa jadinya? Tak hanya anak didik yang menjadi zombie kultural. Tapi masyarakat pun terkena pengaruh zombie-zombie kultural tadi.

Lalu, di bagaimana solusinya! Harus ada pembenahan pendidikan secara menyeluruh! Konsep dan sistem pendidikan harus dirombak total. Seleksi guru, misalnya, tidak hanya berdasarkan ijasah  keilmuan; tapi juga integrasi moral dan kualitas kepribadian. Di pihak lain, sekolah seperti halnya pondok pesantren, butuh kehadiran seorang kyai atau resi yang menjadi suri tauladan bagi seluruh civitas akademika. Konsep pendidikan pesantren di mana “keteladanan kyai hadir 24 jam di lingkungan madrasah” tampaknya layak menjadi pertimbangan untuk menjadi modal pendidikan di sekolah-sekolah umum masa depan

Medsos hanya instrumen. Jika manusia berakhlak yang memakainya, medos akan sangat berguna untuk  menyebarkan kebaikan. Sebaliknya, jika manusia biadab yang memakainya, medos efektif untuk menyebar kejahatan.  Semua itu tergantung niatnya. Al-amaalu binniyat. Tapi niat baik tak akan muncul dari hati yang kotor! Itulah sebabnya membentuk pebribadian manusia yang beretika dan berakhlak mulia seharusnya lebih dikedepankan dalam dunia pendidikan. Untuk menacapainya, semua stake holder pendidikan – ulama, kyai, ilmuwan, orang tua, birokrasi, dan politisi – harus bergerak bersama dan menjadikan dirinya sebagai “teladan” untuk anak-anak kita. Anak-anak zaman milenial yang lebih banyak bertanya kepada mbah google ketimbang bertanya kepada mbah yai.

Kenapa keteladanan itu penting di era milenial? Karena pernyataan dan nasehat sudah padat di medsos. Yang langka adalah sentuhan kemanusian. Itulah sebabnya, keteladan lebih efektif 1000 kali dari pada pernyataan! Ini karena keteladanan bersentuhan langsung dengan konstituen di dunia pendidikan!.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:36 WIB

Serentak di 7 Kecamatan! Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji untuk Fahmi-Dida

Kegiatan ini dapat dihadiri secara gratis dan menyediakan hadiah utama umrah.
Informasi kegiatan Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji pada Sabtu, 23 November 2024. | Foto: Tim Fahmi-Dida
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:35 WIB

Asep Japar-Andreas: Bersama Wujudkan Sukabumi Maju, Berbudaya, dan Berkah

Asep Japar-Andreas siap wujudkan Sukabumi maju dan berkah! Dengan kolaborasi lintas sektoral, tata kelola prima, dan komitmen pro-rakyat, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk masa depan Sukabumi.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan  Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Musik22 November 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes yang Viral di TikTok

Berikut Lirik Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes, cocok untuk playlist musik hari ini!
Official Video Lirik Lagu Thats The Dream Shawn Mendes. Foto: YouTube/Shawn Mendes