SUKABUMIUPDATE.com - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Ridwan Kamil unggul sebagai calon gubernur Jawa Barat. Dari berbagai simulasi, elektabilitas Wali Kota Bandung ini menempati posisi tertinggi.
Dari pertanyaan spontan (top of mind), sebanyak 16,8 persen responden menyatakan akan memilih Ridwan Kamil sebagai gubernur Jabar. Angka ini unggul jauh dari nama lainnya, di antaranya Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar yang memperoleh dukungan sebesar 3,8 persen, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi 2,2 persen, dan ulama Abdullah Gymnastiar 1,5 persen.
"Dalam simulasi semi terbuka, dukungan pada Ridwan Kamil semakin solid yakni 34,1 persen," kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 2 November 2017.
Tren ini konsisten jika dilakukan simulasi dengan sepuluh, delapan, enam, lima, empat, tiga, hingga dua nama. Dalam simulasi tiga nama, Ridwan Kamil unggul dengan perolehan dukungan sebesar 46,7 persen. Elektabilitas Deddy Mizwar berada di urutan kedua 35,4 persen, diikuti Dedi Mulyadi dengan 8,8 persen.
Jika dihadapkan head to head dengan Deddy Mizwar, Ridwan Kamil unggul dengan 50,7 persen berbanding 39 persen. Sedangkan jika dihadapkan dengan Dedi Mulyadi, elektabilitas Ridwan Kamil mencapai 64 persen berbanding 17,6 persen.
Djayadi menyampaikan, survei ini juga menunjukkan bahwa Deddy Mizwar merupakan pesaing terkuat Ridwan Kamil.
"Sampai saat ini Deddy Mizwar adalah penantang paling kuat Ridwan Kamil. Di semua simulasi Deddy Mizwar mendapat dukungan berkisar 3,8 sampai 59,9 persen. Selisih dukungan Deddy Mizwar dan Ridwan Kamil di semua simulasi berkisar antara 11,3 hingga 19,5 persen," ujar Djayadi.
Kendati begitu, Djayadi mengatakan konstestasi masih bersifat cair lantaran baru 29,5 persen responden yang mantap dalam menetapkan pilihannya. Dari pertanyaan top of mind, kata Djayadi, sebesar 70,5 persen responden belum dapat menentukan pilihan secara spontan.
"Belum ada dukungan solid yang dimiliki calon yang bisa dibawa sebagai dukungan yang tidak berubah," kata Djayadi.
Survei ini dilakukan terhadap 820 responden di Jawa Barat pada 27 September hingga 3 Oktober 2017. Metode yang digunakan yakni multi-stage random sampling dengan margin of error 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumber: Tempo