SUKABUMIUPDATE.com - Jaringan Masyarakat Peduli Demokrasi (JMPD) mengumumkan hasil survei pemilih pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar). Survei dilakukan sejak 22 Mei 2017 - 4 Juni 2017. Hasilnya, mayoritas 28,6 pesen pemilih menghendaki Gubernur Jawa Barat mendatang adalah berlatarbelakang Perguruan Tinggi.
“Sisanya, 25,6 persen berasal dari birokrat, 21,6 persen berasal dari pesantren, 15,4 persen berasal dari pengusaha, 2,1 persen berasal dari artis, dan 6,7 persen tidak memberikan tanggapan," kata Ketua Divisi Pendidikan dan Penelitian JMPD, Andang Saehu di Bandung, Minggu 29 Oktober 20177.
Andang menjelaskan, data tersebut diambil dari 5000 koresponden warga Jawa Barat yang tersebar di 27 kabupaten/kota Jawa Barat. Survei dilakukan dengan stratified random sampling, dengan margin eror 5 persen. Sedangkan, teknik pengambilan data yang digunakan adalah teknik observasi dan wawancara.
Menurutnya, berdasarkan hasil analisis tim peneliti, terdapat lima figur berlatar belakang perguruan tinggi yaitu, Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, Dede Yusuf, Dedi Mulyadi, dan Iwa Karniwa.
Namun, berdasarkan survei terdapat nama yang paling mencuat yaitu Ridwan Kamil (Wali kota Bandung dosen ITB) dan Iwa Karniwa (Sekretaris Daerah yang juga dosen di Program Pascasarjana sejumlah perguruan tinggi di Pasca Sarjana UIN Bandung, Pascasarjana Unpad, Unwim dan Universitas Sangga Buana).
Iwa Karniwa, rupanya memiliki tambahan keunggulan, sebanyak 25,6 persen responden menghendaki juga Gubernur Jabar 2018-2013 dari kalangan birokrat.
"Hal itu cukup menggembirakan karena dapat diidentifikasi bahwa responden adalah pemilih yang cerdas, sehingga menghendaki gubernur berpendidikan tinggi," katanya.
Selain itu ketika mensurvei tentang siapa yang paling berpengaruh terhadap responden dalam Pilgub Jabar hasil survei menunjukkan bahwa pengaruh keluarga 47,3 persen, diri sendiri 28,8 persen, pengurus partai politik 6,8 persen, guru/dosen 4,9 persen, teman kerja 4,2 persen, tetangga 2,8 persen, RT/RW/Kepala Desa 2,2 persen, tokoh agama 1,7 persen, atasan 1,2 persen dan 0,1 persen lainnya.
Sumber: Tempo