SUKABUMIUPDATE.com - Film Ziarah karya sineas Yogyakarta, B.W. Purba Negara, mendapatkan sambutan hangat dari penonton dalam Festival Film Internasional Tokyo (TIFF) 2017.
Setelah ditayangkan pada hari kedua festival, 26 Oktober, Ziarah akan kembali diputar di hadapan publik pada 1 November. "Pemutaran kedua tanggal 1 November, tiketnya sudah sold out," kata BW Purba kepada Antara News di Tokyo, Minggu, 29 Oktober 2017.
Pria yang biasa disapa BW atau Purba itu menceritakan sambutan penonton seusai pemutaran Ziarah untuk pertama kalinya di Negeri Sakura pada hari kedua festival. "Banyak sekali orang Jepang yang ternyata punya perhatian sangat serius tentang Indonesia," ujarnya.
Selain itu, menurut dia, para penonton Jepang mengetahui konteks sosial, politik, dan sejarah dalam film Ziarah meski tidak sepenuhnya memahami semua aspek budaya dalam film tersebut. Purba mengatakan salah satu alasannya adalah penggambaran masyarakat Jawa dalam Ziarah berbeda dengan apa yang digambarkan media-media arus utama.
"Ada juga yang tidak seberapa paham konteks kultural, misalnya penggunaan keris, konteks pemakaman dalam masyarakat Jawa, dan relasi manusia dengan tanah," ucapnya.
Meski demikian, Purba merasa senang karena apa yang berusaha ia sampaikan dalam film bisa dimengerti meski hanya sebagian. "Di film Ziarah, ada beberapa layer. Dan layer yang paling atas itu sebenarnya saya rancang untuk mudah dicerna dan universal," tuturnya.
Lewat film ini, Purba ingin menyampaikan pesan betapa pentingnya belajar berdamai dengan sejarah, baik dalam lingkup personal maupun peristiwa yang lebih besar, agar bisa melangkah ke depan.
Film Ziarah adalah salah satu film dari Indonesia yang masuk program CROSSCUT ASIA #04: What’s Next from Southeast Asia dalam Festival Film Internasional Tokyo 2017. Selain Ziarah, Indonesia juga diwakili film Mobil Bekas dan Kisah-kisah dalam Putaran (The Carousel Never Stops Turning) karya Ismail Basbeth.
Sumber: Tempo