SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Australia berencana membangun pembangkit listrik bertenaga baterai pertama di dunia. Sumber energinya akan berasal dari energi angin dan matahari. Proyek ini gabungan dari dua perusahaan Jepang, yaitu Windlab dan Eurus Energy Holdings Corp.
Jadi, energi yang sudah dikumpulkan melalui angin dan matahari akan dikumpulkan terlebih dahulu di dalam baterai besar sebelum dialirkan. Tujuannya, untuk mengurangi biaya produksi dan menjaga pasokan energi secara stabil tanpa mengkhawatirkan kondisi cuaca.
Adapun baterai akan disuplai Tesla Inc, sebuah perodusen mobil listrik dari Amerika Serikat. Baterai tersebut diharapkan mampu menghasilkan energi yang cukup untuk lebih dari 35 ribu rumah di Australia.
Perusahaan turbin angin dari Denmark, Vestas, akan menjadi salah satu perusahaan yang membantu pembangunan proyek yang dinamakan Kennedy Energy Park itu. Vestas mengatakan telah bekerja sama dengan tim pengembang dari Windalp dan Wuanta Service dan akan mengirimkan turbin fase satu dengan kapasitas 60.2 megawatt.
Clive Turton, kepala Vestas di wilayah Asia Pasifik menyatakan bahwa penggabungan energi angin dan matahari memiliki potensi yang sangat besar untuk Australia. "Solusi campuran yang menggabungkan angin, matahari, dan teknologi penyimpanan akan punya masa depan," ucap Turton.
Menurut dia, energi agin akan lebih menguntungkan satu dekade mendatang, walaupun tanpa subsidi dari pemerintah. Analis Goldman Sach memprediksi energi terbarukan akan lebih murah dari behan bakar fosil pada 2023 di Eropa. Proyek Kennedy Energy Park ini akan menyimpan 43,2 megawatt energi angin dan 15 megawatt energi matahari dan 2 megawatt penyimpanan baterai.
Sumber: Tempo