Jangan Sentuh Satwa Langka Ini: Meski Cantik, tapi Mematikan

Selasa 17 Oktober 2017, 13:20 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Satwa langka ini bernama katak beracun. Cantik tapi mematikan. Motif dan warna cerah yang mencolok pada kulitnya menjadi penanda jelas bahwa katak panah beracun harus dihindari. Hewan amfibi mungil ini ukurannya tak lebih dari 5 sentimeter. Tapi ia adalah salah satu pemilik racun saraf terkuat di dunia. Berbahaya bagi spesies lain, si katak kebal terhadap racunnya sendiri.

Banyak binatang memproduksi substansi racun, tapi sebagian besar tak berbahaya. Ada beberapa hewan yang racunnya baru berbahaya jika masuk ke aliran darah, seperti bisa ular taipan. Namun racun pada katak panah berbeda karena ada senyawa berbahaya di kulit yang bisa berdampak buruk meski cuma tersentuh.

Ada lebih dari 100 spesies katak panah beracun dengan jenis dan kadar racun saraf yang beragam. Mereka menggunakannya sebagai sistem pertahanan dan tidak untuk berburu. Sebagian besar spesies katak ini hidup di utara benua Amerika Selatan. Sejauh ini, sistem imunitas katak panah beracun masih menjadi teka-teki.

Para peneliti di University of Texas, Austin, Amerika Serikat, menguak sebagian jawaban atas misteri sistem imunitas katak itu. Mereka mengambil sampel dari 28 spesies katak panah beracun dari Ekuador, salah satunya Phyllobates terribilis termasuk yang menghasilkan racun epibatidine. Racun jenis ini bekerja dengan menghambat sistem saraf korban. Efeknya beragam, dari naiknya tekanan darah, kejang, hingga kematian.

Menurut Rebecca Tarvin, peneliti dari University of Texas, menjadi beracun membantu binatang bertahan hidup dan melawan predator. Namun tidak semua spesies bisa mengembangkan sistem produksi racun yang bagus. "Pembeda lainnya adalah bagaimana mereka menjadi resistan terhadap racunnya sendiri," kata Tarvin, seperti ditulis Science Daily.

Hasil studi yang dimuat dalam jurnal Science pekan lalu itu menunjukkan katak-katak tersebut memiliki sedikit mutasi kecil di dalam gennya. Para ilmuwan menemukan adanya perubahan dalam tiga dari 2.500 asam amino yang menyusun reseptor katak panah beracun. "Evolusi membawa perubahan besar pada mereka," kata Tarvin.

Reseptor adalah sejenis protein di bagian luar sel yang menyalurkan sinyal komunikasi. Mereka baru bisa beroperasi jika mendapatkan kunci yang tepat. Jika ada molekul dengan bentuk yang tepat datang, reseptor akan aktif dan mengirimkan sinyal. Pada korban atau predator yang terkena racun katak ini, epibatidine akan membajak sel dan memicu lonjakan aktivitas yang berbahaya.

Mutasi kecil di dalam gen katak panah beracun membantu mereka mencegah racun itu mengikat reseptor. Lewat evolusi, tubuhnya mengembangkan sistem kunci khusus yang membuat reseptor tetap bekerja normal. "Reseptornya menjadi resisten pada epibatidine, dan ini luar biasa," kata Caecilia Borghese, rekan setim Tarvin.

Selama berpuluh tahun, epibatidine dikenal sebagai racun saraf. Namun epibatidine--200 kali lebih kuat dari morfin--juga bisa berfungsi sebagai penghilang rasa sakit. Para peneliti di bidang kesehatan mengembangkan ratusan senyawa dari toksin katak ini untuk membuat obat pereda rasa sakit. Penggunaannya diawasi ketat karena takaran untuk pengobatan mendekati ambang dosis mematikan.

Hasil riset ini berdampak besar pada studi pembuatan obat. Para peneliti sudah mengetahui bagaimana katak panah beracun memblok toksinnya, sementara reseptor yang dibutuhkan otak tetap bekerja. Epibatidine juga berpeluang digunakan dalam merancang pereda rasa sakit yang lebih kuat dan obat untuk melawan ketergantungan terhadap nikotin.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi27 November 2024, 12:00 WIB

PLN UP3 Sukabumi Siaga Kelistrikan, Pastikan Keandalan Listrik Selama Pilkada 2024

Berkolaborasi dengan KPU dan Bawaslu Sukabumi, PLN UP3 Sukabumi mengambil langkah-langkah preventif dalam mengawal pesta demokrasi Pilkada yang dilaksanakan pada hari ini, Rabu tanggal 27 November 2024.
Manager PLN UP3 Sukabumi, Yuniar Budi Satrio, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiagakan personel dan peralatan pendukung di seluruh wilayah kerja. (Sumber: istimewa)
Science27 November 2024, 12:00 WIB

Cuaca Kabupaten dan Kota Sukabumi (13.00–19.00 WIB): Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan saat siang hari pada 27 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan saat siang hari pada 27 November 2024. (Sumber : zoom.earth).
Sukabumi Memilih27 November 2024, 11:46 WIB

Calon Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana Nyoblos Pilkada Bersama Istri dan Ayah

Usai mencoblos, Bobby mengaku lega karena merasa telah pecah telur setelah melewati banyak tahapan dalam pencalonannya itu hingga hari pemungutan suara tiba.
Bobby memberikan hak pilihnya di TPS 4 Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi pada Rabu (27/11/2024). (Sumber: su/awal)
Sukabumi Memilih27 November 2024, 11:34 WIB

Nyoblos, Andri S Hamami Calon Wakil Wali Kota Sukabumi Berharap Ada Perubahan Usai Pilkada

Usai nyoblos, Andri mengaku memiliki kesan yang luar biasa pada pencoblosan Pilkada 2024, dia berharap agar pesta demokrasi berjalan dengan lancar.
Calon Wakil Wali Kota Sukabumi, Andri S Hamami saat mencoblos di bilik suara TPS 1, Kelurahan Gunungparang, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Rabu (27/11/2024). (Sumber: su/awal)
Film27 November 2024, 11:00 WIB

Sinopsis Film Guna Guna Istri Muda yang Dibintangi Aktor Ternama Indonesia

Satu lagi film bergenre horor yang akan menghiasi layar lebar Indonesia, yaitu Guna Guna Istri Muda yang bakal tayang pada Rabu, 27 November 2024.
Sinopsis Film Guna Guna Istri Muda yang Dibintangi Aktor Ternama Indonesia (Sumber : Instagram/@falconpicuters_)
Sukabumi Memilih27 November 2024, 10:16 WIB

Ayep Zaki, Calon Wali Kota Sukabumi Mencoblos di TPS 18 Dayeuhluhur Didampingi Istri

Keduanya mencoblos di TPS 18 yang berlokasi di Dayeuhluhur.
Calon Wali Kota Sukabumi nomor urut 2 Ayep Zaki bersama sang istri, Ranty Rahmatillah, mencoblos di TPS 18 Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Rabu (27/11/2024). | Foto: SU/Syamsul Hidayat
Sukabumi Memilih27 November 2024, 10:02 WIB

Optimis Raih 54 Persen Suara, Calon Wali Kota Fahmi Nyoblos di Lembursitu Sukabumi

Fahmi yang maju bersama Dida Sembada menargetkan kemenangan 54 persen suara.
Calon Wali Kota Sukabumi nomor urut 1 Achmad Fahmi bersama sang istri, Fitri Hayati, mencoblos di TPS 14 Kelurahan/Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Rabu (27/11/2024). | Foto: Istimewa
Life27 November 2024, 10:00 WIB

6 Tips Aman Bepergian dengan Bus Saat Hamil, Catat Bund !

Saat hamil, bepergian dengan menggunakan transportasi umum seperti bus sangat diperbolehkan. Akan tetapi, harus dengan keadaan tubuh sehat dan bugar.
Ilustrasi ibu hamil bepergian dengan bus (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi Memilih27 November 2024, 09:31 WIB

Didampingi Istri, Calon Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz Datang ke TPS Berikan Hak Pilih

Muraz memberikan hak pilihnya di TPS dan prosesnya berjalan lancar.
Calon Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz saat memasukkan surat suara di TPS 3 Kelurahan Gedongpanjang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Rabu (27/11/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin