SUKABUMIUPDATE.com - C Channel Indonesia, start up media penyedia konten video gaya hidup bagi perempuan, menawarkan video magazine format vertikal berdurasi satu menit.
C Channel memadukan konsep majalah gaya hidup dengan situs video yang mengulas kecantikan, resep masakan, gaya hidup, mode, wisata hingga cara menata rambut. Sebagian besar konten adalah video "how to" yang berhubungan dengan dunia perempuan.
Setiap video dikemas padat dan ringkas dalam durasi semenit, menampilkan para clipper alias influencer yang berbagi kiat.Â
Format video vertikal jadi daya tarik dari start up asal Jepang ini, dengan tujuan memudahkan kaum milenial menonton video tanpa harus repot mengubah posisi telepon genggam.Â
"Kami membuat format vertikal agar videonya terlihat lebih jelas di format smartphone," kata CEO C Channel Global Akira Morikawa dalam media gathering di Jakarta, Senin.Â
"Sekarang sudah banyak yang memakai smartphone, jadi video lebih nyaman dilihat dalam format vertikal," sambung dia.
Berdasarkan riset, 94 persen pengguna smartphone memegangnya secara vertikal. Perkembangan trend di mana lebih banyak orang yang mengakses media lewat smartphone menjadi pertimbangan C Channel dalam memilih format video vertikal.
Head of Media C Channel Indonesia, Pradana Putra, mengungkapkan video dalam format vertikal diyakini akan terus bertumbuh seiring berjalannya waktu.
Pradana mengungkapkan, berdasarkan riset tren internet Mary Meeker pada 2015 jumlah video yang ditonton dalam format vertikal mencapai 29 persen, melejit dari lima persen pada 2010.
Ke depannya, C Channel tak hanya akan menyajikan video "how to", tetapi juga web series dan e-commerce yang rencananya dirilis tahun depan.Â
C Channel hadir di Indonesia dengan mengakuisisi perusahaan start up lokal, PT Media Makmur atau lebih dikenal dengan Kawaii Beauty Japan pada November 2016.Â
C Channel Indonesia dan Global telah hadir dalam sejumlah platform seperti Facebook, Instagram, Youtube, Website, Line dan juga mobile apps.Â
C Channel Global yang telah berada di 10 negara Asia, yakni Jepang, Korea, Taiwan, Thailand, China, Vietnam, Singapura, Malaysia dan Filipina. Lebih dari 50.000 video sudah diproduksi secara profesional, hingga saat ini video yang diunggah tercatat memiliki 620 juta view di seluruh dunia.Â
Sumber: Tempo