SUKABUMIUPDATE.com - Hasil riset terbaru ini mungkin bisa membantu para jomblo mendapatkan pasangannya, khususnya untuk kaum Adam. Bila Anda termasuk laki-laki jomblo dan sulit mendapatkan pasangan, mungkin bisa mencoba resep ini: meningkatkan rasa humor. Menurut studi terbaru dari peneliti psikologi Simon Fraser University di British Columbia, Kanada, sense of humor bisa membuat lompatan besar dalam mendekati seseorang.
Studi yang diungkap dalam pertemuan tahunan American Psychological Association yang digelar pada awal Agustus lalu itu menunjukkan bahwa orang dengan tingkat humor tinggi dianggap sangat menarik. "Kata kuncinya adalah humor," kata penulis utama studi, Daniel Doerksen, seperti dikutip dari laman Live Science.
Dalam studinya tersebut, Doerksen, yang juga peneliti bidang psikologi klinis, menjelaskan, humor membuat seseorang terlihat lebih atraktif. Pada gilirannya, ujar dia, membuat orang lain lebih tertarik kepada mereka.
Penelitian sebelumnya, yang terbit dalam jurnal Royal Society Open Science edisi 19 April 2017, mengungkapkan, ketika seseorang dianggap menarik, orang tersebut juga akan dianggap memiliki rasa humor. Namun studi yang ditulis Christopher D. Watkins, peneliti psikologi dari Abertay University, ini tidak melihat kebalikannya: apakah humoris akan dianggap lebih menarik ketimbang yang lain?
Doerksen melihat celah tersebut dan melanjutkan studi Watkins. "Saya penasaran menjawab pertanyaan tersebut," ujarnya.
Untuk melihat bagaimana selera humor seseorang berpengaruh terhadap orang lain, dia mengajak 50 laki-laki dan 50 perempuan siswa sekolah menengah atas dalam kencan singkat. Karena tujuannya untuk melihat interaksi dua gender yang berbeda, tentu pesertanya hanya mereka yang heteroseksual.
Sebelum kencan dimulai, para peserta diminta menilai daya tarik fisik anggota lain berdasarkan foto yang diberikan. Menurut Doerksen, hal ini dilakukan untuk perbandingan fisik dan interaksi.
Lalu, kencan singkat pun dimulai. Para peserta diminta menjalani 10 kencan dengan orang berbeda yang berlangsung masing-masing selama empat menit. Tentunya, dengan anggota lawan jenis. Setelah kencan singkat, para peserta diminta menjawab pertanyaan tentang kencan tersebut. Salah satu pertanyaannya adalah kadar selera pasangan kencan dan tentang ketertarikan mereka kepada teman kencannya.
Ketika semua indikator dikumpulkan dan dibandingkan, Doerksen menemukan hal menarik. Hasilnya: peringkat orang humoris lebih tinggi. Penilaian fisik di awal penjajakan tampaknya terabaikan dengan rasa humor yang ada.
"Dan untuk pria, efeknya lebih tampak," kata Doerksen. "Interaksi tersebut akan lebih kentara untuk laki-laki yang dinilai oleh perempuan. Tapi tidak terjadi sebaliknya." Artinya, dia menjelaskan, humor meningkatkan daya tarik laki-laki terhadap perempuan.
Meski begitu, dia menekankan bahwa hasil studi tersebut belum tentu menjadi stereotip umum secara global. Sebab, menurut dia, faktor geografis dan latar belakang budaya suatu masyarakat bisa saja menjadi pengaruh lain seseorang menjadi menarik.
Sumber: Tempo