SUKABUMIUPDATE.com -Â Sosialisasi pengenalan kandidat bakal calon (Balon) Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, melalui berbagai atribut yang dipasang hingga pelosok desa, mendapat respon positif dari masyarakat.
Koordinator Relawan Dulur Ridwan Kamil, Ahmad Jamaludin mengaku atribut yang digunakan untuk sosialisasi tersebut menggunakan banner sebanyak 10 buah per desa, serta satu buah baligho per kecamatan.
BACA JUGA:Â Baraya Ridwan Kamil Kokab Sukabumi Deklarasikan Dukungan Pekan Depan
"Kami mensupport tokoh muda yang inovatif dan berprestasi, yaitu Ridwan Kamil yang kini jadi salah satu kandidat Balon Gubernur Jawa Barat. Atribut yang kami pasang pun hingga ke pelosok desa. Mudah-mudahan, melalui media banner dan baligho. Minimal, masyarakat mengetahui dan mengenal Ridwan Kamil," kata Ahmad, kepada sukabumiupdate.com, Kamis (14/9/2017).
Jalur pemasangan banner untuk sosialasi tersebut, memaksimalkan beberapa titik. Yaitu jalur nasional, meliputi daerah Sukalarang, Sukaraja, Cisaat, Cibadak, Parungkuda, sampai Cicurug.
Kemudian, daerah Baros, Nyalindung, Purabaya, Sagaranten, dan Tegalbuleud. Selanjutnya, pemasangan di batas Kota Sukabumi, Lembur Situ, dan Cikembang. Pelabuhanratu, Cisolok, Pasar Pangleseran, Cibatu, Jampang Tengah, Lengkong, Palabuhanratu, Bagbagan, Simpenan, Ciemas, Tamanjaya, Ciwaru.
Jalur Cibadak, Cikidang, sampai Palabuhanratu. Dan jalur Sukaraja, Cireunghas sampai Gegerbitung.
BACA JUGA:Â Dukung Ridwan Kamil, Deklarasikan Barka Sukabumi
Sosialisasi melalui banner yang dilakukan relawan dulur Ridwan Kamil, mempunyai jargon "Merakyat, Peduli, dan Berpengalaman". Serta, jumlah koordinator relawan dulur Ridwan Kamil, per Dapil di Kabupaten Sukabumi, berjumlah enam orang.
"Pengalaman di saat pemasangan, banyak masyarakat yang merespon positif, bahkan relawan pemasangan diajak ngobrol, sambil minum kopi, dan ada pula yang menawarkan makan. Banyak masyarakat yang bangga, melihat sosialisasi tersebut, walaupun baru banner dan baligho yang sampai pada mereka. Namun, ada juga di beberapa titik, banner yang hilang. Malamnya dipasang, siangnya sudah tidak ada. Contohnya di perbatasan Sukabumi-Cianjur," pungkas Ahmad.